Danau Kelimutu
ENDE -- Kepala Seksi (Kasie) Wilayah 1 Moni pada Balai Taman Nasional Kelimutu (TNK), Benediktus Rio menjelaskan pihaknya kerap mendapatkan komplain pengunjung saat berkunjung ke Danau Kelimutu.
Pasalnya danau yang dikenal dengan tiga warna toh pada Januari hingga Maret 2015 menjadi satu warna yang dominan yakni warna hijau namun sejak 24 Maret 2015 keberadaan Danau Kelimutu menjadi tiga warna yakni pada danau yang dikenal dengan Danau Tiwu Ata Polo menjadi warna merah hati ayam sedangkan danau Nuamuri Koo Fai menjadi dominan putih sedangkan danau Ata Mbupu menjadi hijau.
Hal ini dikatakan Benediktus menjawab Pos Kupang ketika dikonfirmasi mengenai perubahan warna pada Danau Kelimutu, Rabu (29/4/2015).
Menjawabi komplain pengunjung ujar Benediktus pihaknya menjelaskan bahwa itu semua tergantung alam namun dalam hatinya dia berkelakar ya nanti kami kasih warna agar bisa menjadi tiga warna sesuai dengan keinginan pengunjung.
Benediktus mengatakan secara umum keberadaan Danau Kelimutu kerap berubah-ubah warna serta pada Tahun 2015 sesuai dengan pengamatan pihaknya telah terjadi sebanyak dua kali yakni pada Bulan Januari 2015 dan Bulan Maret 2015.
"Iya danau kerap berubah bahkan terkadang perubahannya sangat mendadak karena bisa saja di pagi hari berwarna lain sore hari sudah berwarna lain bahkan pada suatu saat kami sempat mengamati di Danau Tiwu Ata Polo terdapat dua warna yakni di seluruh area danau dominan warna merah hati ayam sedangkan di tengahnya justru terdapat satu titik warna hijau,"kata Albertus.
Tentang perubahan pada Danau Tiwu Nua Muri Koo Fai, Albertus mengatakan bahwa perubahan tersebut kerap ditandai dengan bunyi gemuruh yang cukup keras.
Hal itu dikarenakan adanya aktivitas vulkanik yang ada dalam danau tersebut.
Aktifitas vulkanik ditandai dengan banyaknya asap yang keluar dari dalam kawah gunung. "Kami selalu berkoordinasi dengan pihak vulkanalogi untuk mengetahui sedini mungkin arti dari peningkatan aktivitas vulkanik yang terjadi di Danau Kelimutu khususnya di Danau Tiwu Nua Muri Koo Fai sehingga dengan demikian bisa diambil langkah-langkah terkait dengan peningkatan aktifitas vulkanik tersebut,"kata Albertus.
"Memang ada peningkatan aktivitas meskipun skalanya masih kecil,"tambahnya.*
Sumber. Pos Kupang
No comments:
Post a Comment