Ende, Sejak berubah status menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) tahun 2012 lalu, RSUD Ende terus berbenah. Tahun 2014 lalu pendapatan BLUD RSUD Ende mencapai Rp 24 miliar.
Demikian Kepala BLUD RSUD Ende, dr Surip Tintin pada kunjungan Ketua
DPRD Provinsi NTT Anwar Pua Geno beserta beberapa ketua komisi dan
anggota dewan.
Menurut dr Tintin, kunjungan DPRD ProVinsi NTT bisa memberi angin segar bagi sejumlah usulan dari daerah terutama dari pihak BLUD RSU Ende dalam memberikan bantuan untuk pelayanan di BLUD RSUD Ende.
Dia menyebutkan, BLUD RSUD telah mencapai pemasukan pendapatan sebesar Rp. 24 Miliar, di tahun anggaran 2014. Dimana pemanfaatannya untik biaya operasional RSUD.
“Pendapatan ini merupakan hasil layanan kepada masyarakat di RSUD Ende.Pendapatan tersebut tidak setor ke kas daerah, namun kami kelola sendiri untuk membayar tunjangan kelangkaan profesi, dan membayar gaji pegawai non PNS yang di rekrut oleh rumah sakit,” kata dr. Tintin yang saat ini dikembalqikan ke fungsional sebagai dokter umum.
Dia menjelaskan, tenaga sukarela yang direkrut tahun 2014 juga dibayarkan melalui pendapatan BLUD.Sementara untuk gaji PNS yang berkarya di RSUD Ende dibayar oleh Pemerintah Daerah melalui APBD.
“Dengan pendapatan ini, kami bisa membayar 135 tenaga honor yang direkrut untuk bekerja di rumah sakit juga untuk biaya operasional. Kini Rumah Sakit sudah diberikan fleksibilitas penuh untuk mengelolanya,” katanya.
Meski sudah menjadi BLUD dan diberi kepercayaan untuk mengelola sendiri RSUD Ende, namun sebut dr. Tintin lagi, RSUD Ende masih berharap adanya bantuan dari dana APBD kabupaten terlebih dari APBD Proipinsi NTT maupun sumber dana lainnya.
Dia juga mengatakan, dengan pendapatan yang belum seberapa maka pihaknya masih belum bisa melakukan pengadaan alat-alat kesehatan.
Untuk itu dia berharap, ketua dan anggota DPRD Provinsi NTT yang berkunjung untuk bisa membantu memperjuangkan alokasi anggaran untuk RSUD Ende.
Ketua DPRD Propinsi NTT, Anwar Pua Geno pada kesempatan ini berharap agar RSUD Ende terus berbenah diri dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat Kabupaten Ende dan kabupaten lainnya di Flores bagian Barat umumnya.
Apalagi sebutnya, RSUD Ende telah menjadi rumah sakit rujukan bagi masyarakat di Flores Bagian barat. Dia juga berjanji akan memperjuangkan permintaan dan harapan terkait bantuan bagi RSUD Ende berupa alokasi anggaran.
Sumber Flobamora.net
Menurut dr Tintin, kunjungan DPRD ProVinsi NTT bisa memberi angin segar bagi sejumlah usulan dari daerah terutama dari pihak BLUD RSU Ende dalam memberikan bantuan untuk pelayanan di BLUD RSUD Ende.
Dia menyebutkan, BLUD RSUD telah mencapai pemasukan pendapatan sebesar Rp. 24 Miliar, di tahun anggaran 2014. Dimana pemanfaatannya untik biaya operasional RSUD.
“Pendapatan ini merupakan hasil layanan kepada masyarakat di RSUD Ende.Pendapatan tersebut tidak setor ke kas daerah, namun kami kelola sendiri untuk membayar tunjangan kelangkaan profesi, dan membayar gaji pegawai non PNS yang di rekrut oleh rumah sakit,” kata dr. Tintin yang saat ini dikembalqikan ke fungsional sebagai dokter umum.
Dia menjelaskan, tenaga sukarela yang direkrut tahun 2014 juga dibayarkan melalui pendapatan BLUD.Sementara untuk gaji PNS yang berkarya di RSUD Ende dibayar oleh Pemerintah Daerah melalui APBD.
“Dengan pendapatan ini, kami bisa membayar 135 tenaga honor yang direkrut untuk bekerja di rumah sakit juga untuk biaya operasional. Kini Rumah Sakit sudah diberikan fleksibilitas penuh untuk mengelolanya,” katanya.
Meski sudah menjadi BLUD dan diberi kepercayaan untuk mengelola sendiri RSUD Ende, namun sebut dr. Tintin lagi, RSUD Ende masih berharap adanya bantuan dari dana APBD kabupaten terlebih dari APBD Proipinsi NTT maupun sumber dana lainnya.
Dia juga mengatakan, dengan pendapatan yang belum seberapa maka pihaknya masih belum bisa melakukan pengadaan alat-alat kesehatan.
Untuk itu dia berharap, ketua dan anggota DPRD Provinsi NTT yang berkunjung untuk bisa membantu memperjuangkan alokasi anggaran untuk RSUD Ende.
Ketua DPRD Propinsi NTT, Anwar Pua Geno pada kesempatan ini berharap agar RSUD Ende terus berbenah diri dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat Kabupaten Ende dan kabupaten lainnya di Flores bagian Barat umumnya.
Apalagi sebutnya, RSUD Ende telah menjadi rumah sakit rujukan bagi masyarakat di Flores Bagian barat. Dia juga berjanji akan memperjuangkan permintaan dan harapan terkait bantuan bagi RSUD Ende berupa alokasi anggaran.
Sumber Flobamora.net
Tahun 2014 lalu pendapatan BLUD RSUD Ende mencapai Rp 24 miliar.RSUD Ende telah menjadi rumah sakit rujukan bagi masyarakat di Flores Bagian barat.
ReplyDeletepoint 1. Masyarakatnya belum sejahtera dibidang kesehatan terbutki dengan PAD terbesar berasal dari RSUD,,kerena banyak pasien yang menggunakan jasa RSUD
point 2. Masyarakat ende bagian Timur seringmemanfaatkan kabupaten sikka untuk memnuhi kebutuhan ,, artinya infrastruktur ende dan sarana transportasinya tidak menjanjikan untuk pembangunan ekonomi rakyat..
jempol untuk manajemennya... hebat....
DeleteBAGIAN TIMUR ENDE KENDALA UTAMA ADALAH JANGKAUAN KE KOTA ENDE TERLALU JAUH..
Deleteitulah sebabnya.. mereka lebih cencerung ke sikka,, termasuk masyarkat ende di bagian utara... hanya SIKKA yang layak.. tapi sikka tidak inginkan itu..........
ReplyDelete