WELCOME TO ENDE FLORES KOTA RAHIMNYA PACASILAKOTA RAHIMNYA PACASILA

Thursday, January 22, 2015

ENDE THE COLOR RUN 5K

Ende. Coming soon..6 Maret 2015.seru bagi yang berdomisili di Ende dan sekitarnya, dari anak - anak sampai orang tua semua bisa ikutan...@100.000 per-orang ( kaos color run + nomor kain, kacamata keren, ikat kepala serta serbuk berwarna )

Start dari Lapangan Pancasila Ende (lap.perse) dan Finish Lapangan Syuradikara Ende.

Artis‬ Ibukota...
‪‎Dj‬. Una
live Dj.....

Ayo, segera beli tiketnya dan daftarkan diri anda.
Tempat Pendaftaran  Kids Circuit ,jl. Melati Ende dan Bete Mini Cafe jl. Melati....
Ayo buruan daftar.

Tuesday, January 20, 2015

Deklarasi Provinsi Flores di Rencanakan Saat Kunjungan Jokowi ke Ende Pada Bulan Juni 2015

Ende, Bupati Ende Marselinus Y.W. Petu mengatakan, jika disepakati Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah se- daratan Flores dan Lembata , deklarasi pembentukan Provinsi Flores  akan dilaksanakan saat kunjungan Presiden RI, Joko Widodo ke Kabupaten Ende yang direncanakan pada bulan Juni 2015.

“Saya kira itu momentum tepat dan penting bagi kabupaten di daratan Flores dan Lembata,”  kata Bupati Marsel di Ende , Senin (19/1).

Dia mengatakan, kunjungan Presiden  Jokowi ke Ende bertepatan dengan peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni. Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi akan menghadiri peringatan Hari Lahirnya Pancasila dan juga mengikuti acara tahunan yakni Prosesi Kebangsaan yang mengangkat tema besar “Pancasila Rumah Kita, Dari Ende untuk Indonesia”.

Menurutnya, momentum inilah akan gunakan sebagai pintu masuk mendeklarasikan pembentukan Propinsi Flores. Karena sudah 80 persen dipastikan Presiden Joko Widodo akan ke Ende.

Lebih jauh dia menuturkan, jika sebelumnya Ende bisa menginspirasi Pancasila yang mempersatukan Nusantara dengan Bhineka Tunggal Ika, maka dari Ende juga bisa mempersatukan Flores dan Lembata dalam sebuah provinsi yaitu Provinsi Flores.

Dia mengatakan, komunikasi terus dilakukan berkaitan dengan kehadiran orang nomor satu di Indonesia ini di Kabupaten Ende, baik itu secara lisan maupun komunikasi tertulis.

“Memamg sejak jauh-jauh hari komunikasi dilakukan, karena kita mengerti agenda tahunan presiden sangat padat di dalam protokoler negara. Tetapi upaya yang dilakukan ini bukanlah serta merta namun disampaikan sendiri oleh presiden bahwa dia akan datang ke Kabupaten Ende. Penyampaian langsung presiden itu saat berkunjung ke Kupang, 20 Desember 2014 lalu," paparnya.

Orang nomor satu Partai Golkar Kabupaten Ende ini juga mengatakan, komunikasi dengan pihak istana terus dilakukan secara intensif, baik dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Ende sendiri maupun lewat perwakilan yang ada di Jakarta atau  para katalis yang menjadi penghubung antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat.

Sebelumnya hal yang sama juga dikemukakan Bupati Marsel saat menerima kunjungan Ketua Panitia Persiapan Pembentukan Propinsi Flores (P4F) , Marianus Sae beberapa waktu yang lalu.

Dia menyatakan momentum yang baik dan sebagai pintu masuk untuk mendeklarasikan rencana pembentukan Provinsi Flores, maka saat kunjungan Presiden Jokowi  ke Ende adalah saat paling tepat.

“Mudah-mudahan dengan dilakukan deklarasi pembentukan Provinsi Flores saat kedatangan Presiden Jokowi, bisa mempercepat proses pembentukan Provinsi Flores,” tambahnya.

Sumber Flobamora.net

Sunday, January 18, 2015

Workshop "Mengenal Kualitas Terbaik di Sekitar Kita" Bersama Arsitektur Universitas Flores


Di Kota Ende, Rumah Intaran akan mengadakan workshop dengan judul "Mengenal Kualitas Terbaik di Sekitar Kita" bersama Jurusan Arsitektur Universitas Flores 19-21 Januari 2015. Sesuai judulnya, kami ingin mengajak Anak-anak Muda di Ende untuk lebih dalam mengenal kualitas-kualitas terbaik yang telah mereka miliki selama ini, untuk menumbuhkan kecintaan akan apa yang mereka miliki.
.
Rumah Intaran juga akan datang ke salah satu Sekolah Dasar untuk memperkenalkan Kebaikan Intaran kepada anak-anak sekolah supaya mereka tahu bahwa ada kualitas luar biasa yang dekat sekali dengan tempat belajar mereka yang harus mereka jaga.
.
Sesudahnya, kita akan bersama-sama mendeklarasikan Komunitas Pencinta Taman Bung Karno, tepat di mana dulu Bung Karno menemukan pencerahannya selama mengalami masa pengasingan di Ende.
.
Sampai jumpa di Kota Ende.

Ende Siap Jadi Ibu Kota Provinsi Flores

Kota Ende Flores

Ende, Bupati Ende, Marselinus Y.W Petu mengatakan ibu kota kabupaten itu telah siap menjadi pusat pendidikan dan pemerintahan jika hasil kajian tim independen menentukan sebagai ibu kota Provinsi Flores.

Penegasan tersebut disampaikan Bupati Marsel sebelum menggelar pertemuan dengan Panitia Persiapan Pembentukan Provinsi Flores (P4F) di Ende , Jumat (16/1) malam.

Menurutnya, Kabupaten Ende sejak awal bersedia untuk menjadi daerah cakupan Provinsi Flores.” Ende juga telah siap menjadi tempat Mubes selanjutnya jika memang itu akan dilakukan,” ujarnya

Dia berharap niat yang baik ini harus dibangun secara holistik dan berharap adanya dukungan dari daerah lain diluar Flores terhadap rencana tersebut.

Sebelumnya Ketua DPRD Ende, Heman Yoseph Wadhi dalam sapaan saat melakukan pertemuan dengan P4F mengatakan,semangat ini harus terus dilakukan tidak lagi hanya berhenti pada omong besar belaka.

“Kami akan berjumpa dengan masyarakat dan partai sebagai perwakilan kami. Kami juga akan lakukan komunikasi baik antar lembaga legislatif di Flores ini, juga provinsi dengan melakukan road show,” jelas Hery Wadhi.

Sementara Ketua P4F, Marianus Sae dalam pertemuan tersebut mengatakan, niat untuk membentuk Provinsi Flores bukan sesuatu yang baru.Kerinduan itu sudah ada sejak lama. Niat itu coba dilanjutkan, karena dipercayakan sebagai ketua persiapan berdasarkan Mubes sebelumnya di Bajawa.

Saat ini, kata dia, langkah yang dilakukan adalah road show atau safari ke semua kabupaten di Flores dan Lembata, untuk penyamaan persepsi terntang rencana besar tersebut.

“Langkah awal yang dihadirkan salah satunya dengan membangun kesepakatan di semua kabupaten di Flores dan Lembata. Berdasarkan kesepakatan tersebut akan dilakukan kajian khususnya terhadap calon ibu kota dan itu diharapkan 2015 ini sudah selesai dilakukan,” kata Marianus Sae yang juga Bupati Ngada ini.

Dia menambahkan, P4F juga mempercayakan Unpad untuk menjadi salah satu tim independen, yang mengkaji rencana tersebut termasuk mengkaji calon ibu kota Provinsi Flores.

Sumber Flobamora.net

Sunday, January 11, 2015

Tahun 2014, Pendapatan BLUD RSUD Ende Rp 24 Miliar


Ende, Sejak berubah status menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) tahun 2012 lalu, RSUD Ende terus berbenah. Tahun 2014 lalu pendapatan BLUD RSUD Ende mencapai Rp 24 miliar.

Demikian Kepala BLUD RSUD Ende, dr Surip Tintin pada kunjungan Ketua DPRD Provinsi NTT Anwar Pua Geno beserta beberapa ketua komisi dan anggota dewan.

Menurut dr Tintin, kunjungan DPRD ProVinsi NTT bisa memberi angin segar bagi sejumlah usulan dari daerah terutama dari pihak BLUD RSU Ende dalam memberikan bantuan untuk pelayanan di BLUD RSUD Ende.

Dia menyebutkan, BLUD RSUD telah mencapai pemasukan pendapatan sebesar Rp. 24 Miliar, di tahun anggaran 2014. Dimana pemanfaatannya untik biaya operasional RSUD.

“Pendapatan ini merupakan hasil layanan kepada masyarakat di RSUD Ende.Pendapatan tersebut tidak setor ke kas daerah, namun kami kelola sendiri untuk membayar tunjangan kelangkaan profesi, dan membayar gaji pegawai non PNS yang di rekrut oleh rumah sakit,” kata dr. Tintin yang saat ini dikembalqikan ke fungsional sebagai dokter umum.

Dia menjelaskan, tenaga sukarela yang direkrut tahun 2014 juga dibayarkan melalui pendapatan BLUD.Sementara untuk gaji PNS yang berkarya di RSUD Ende dibayar oleh Pemerintah Daerah melalui APBD.

“Dengan pendapatan ini, kami bisa membayar 135 tenaga honor yang direkrut untuk bekerja di rumah sakit juga untuk biaya operasional. Kini Rumah Sakit sudah diberikan fleksibilitas penuh untuk mengelolanya,” katanya.

Meski sudah menjadi BLUD dan diberi kepercayaan untuk mengelola sendiri RSUD Ende, namun sebut dr. Tintin lagi, RSUD Ende masih berharap adanya bantuan dari dana APBD kabupaten terlebih dari APBD Proipinsi NTT maupun sumber dana lainnya.

Dia juga mengatakan, dengan pendapatan yang belum seberapa maka pihaknya masih belum bisa melakukan pengadaan alat-alat kesehatan.

Untuk itu dia berharap, ketua dan anggota DPRD Provinsi NTT yang berkunjung untuk bisa membantu memperjuangkan alokasi anggaran untuk RSUD Ende.

Ketua DPRD Propinsi NTT, Anwar Pua Geno pada kesempatan ini berharap agar RSUD Ende terus berbenah diri dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat Kabupaten Ende dan kabupaten lainnya di Flores bagian Barat umumnya.

Apalagi sebutnya, RSUD Ende telah menjadi rumah sakit rujukan bagi masyarakat di Flores Bagian barat. Dia juga berjanji akan memperjuangkan permintaan dan harapan terkait bantuan bagi RSUD Ende berupa alokasi anggaran.

Sumber  Flobamora.net

Enam Kapal Nelayan Bali Berlindung di Pelabuhan Ipi Ende


Ende,  Angin kencang dan gelombang tinggi menyebabkan enam buah kapal nelayan asal Bali yang selama ini mencari ikan di dekat perairan Nusa Tenggara Timur (NTT) harus menepi dan lego jangkar di Pelabuhan Ipi Ende.

Keenam kapal nelayan tersebut kini ‘parkir’ dan berlindung di dermaga pelabuhan Ipi Ende sambil menunggu cuaca kembali normal.

Seperti disaksikan Flobamora.net, Sabtu (10/1) keenam kapal itu masing-masing KM. Alam Sutera, KM.Samudera Bahari, KM.Nikita, KM.Bintang Samudera, KM.Naga Mas Perkasa, dan KM.Bahari Makmur, diparkir di kolam labuh Pelabuhan Ipi.

Kondisi gelombang di Pelabuhan Ipi yang relatif normal sehingga keenam kapal tersebut bisa lego jangkar berlindung dari amukan gelombang dasyat.

Salah seorang Anak Buah Kapal, Reza mengatakan, keenam kapal tersebut sudah seminggu ‘parkir’ di kolam labuh Pelabuhan Ipi Ende.

Menurutnya, akibat cuaca yang tidak bersahabat disertai angin kencang dan gelombang tinggi saat melakukan aktivitas di sekitar perairan NTT, mereka memutuskan berlindung karena ikilim yang tidak bersahabat.

Reza menyebutkan, mereka memilih Ende karena merupakan pelabuhan terdekat untuk melindungi diri dari cuaca dan iklim yang tidak bersahabat itu.

“Kami sudah satu minggu berlindung di Pelabuhan Ipi Ende. Dalam seminggu ini kami hanya memperbaiki alat-alat pancing, melihat kembali kondisi kapal dan memperbaikinya dan juga hanya jalan-jalan saja ke kota Ende,” ujar Reza yang mengaku dari Bali ini.

Dia mengatakan, keenam kapal masih menunggu hingga iklim dan cuaca membaik serta menunggu arahan lebih lanjut dari pemilik kapal untuk kembali beroperasi.

Masih dari pantauan, di pelabuhan Ipi Ende, beberapa anak buah kapal tengah memperbaiki sejumlah alat pancing dan membetulkan bodi kapal. Tidak ada aktivitas lain selain membetulkan kerusakan yang ada sambil menunggu cuaca dan iklim yang tenang.

Cuaca buruk dalam sepekan terakhir ini, juga berpengaruh terhadap nelayan di Ipi. Mereka juga turut memarkirkan perahu-perahu dan tidak melaut.

Beberapa nelayan mengatakan, mereka tidak melaut akibat cuaca yang tidak bersahabat. Mereka hanya duduk –duduk memperbaki jala sambil menanti cuaca membaik.

Sumber  Flobamora.net

Thursday, January 8, 2015

Pemprop NTT Alokasikan Rp 5,3 M Bangun Jalan Ende-Nuabosi

ENDE -- Ruas jalan yang menghubungkan Kota Ende dari arah Woloare menuju Nuabosi, Kecamatan Ende, yang selama ini rusak akan segera diperbaiki oleh Pemerintah Propinsi (Pemrop) NTT. Dana untuk perbaiki ruas jalan itu sudah dialokasikan dalam APBD 1 NTT 2015 senilai Rp 5,3 miliar.

Ketua DPRD NTT, Anwar Pua Geno, mengatakan hal itu kepada Pos Kupang di Nuabosi saat meninjau ruas jalan Ende menuju Nuabosi, Selasa sore (6/1/2015).

Anwar yang didampingi sejumlah anggota DPRD NTT seperti Ketua Komisi 1 DPRD NTT, Proklamasi Ebu Tho, Ketua Komisi 2, Anton Bele, Ketua Komisi V, Winston Rondo, Sekretaris Komisi IV, Thomas Tiba Owa, Ketua DPRD Ende, Herman Yoseph Wadhi, dan anggota DPRD Ende, Ambros Rewa, dan Kepala Dinas PU Ende, Frans Lewang, ST mengatakan, setelah pihaknya meninjau keberadaan ruas jalan dari Ende menuju Nuabosi, pihaknya menilai ruas jalan tersebut memang sudah waktunya diperbaiki karena kondisinya rusak.

"Kabupaten Ende memiliki berbagai potensi alam yang menjanjikan. Salah satunya adalah ubi Nuabosi. Tentu sangat disayangkan kalau ruas jalan menuju sentra penghasil ubi itu dalam keadaan rusak parah seperti kondisi yang ada saat ini," kata Anwar.

Karena itu pihaknya menilai memang sudah waktunya ruas jalan yang ada harus segera diperbaiki sehingga mempermudah akses bagi masyarakat. Anwar mengatakan, sesuai informasi yang dikumpulkan di lapangan, ruas jalan yang ada sudah lama tidak diperbaiki. Perbaikan ruas jalan itu baru dilakukan di era kepemimpinan Bupati Ende, Yohanis Pake Pani sekitar 25 tahun silam.

Dengan demikian, kata Anwar, pihaknya merasa perlu kalau ruas jalan dari Ende menuju Nuabosi harus diperbaiki dengan alokasi dana dari APBD 1 NTT senilai Rp 5,3 miliar.

Anggota DPRD NTT lainnya, Thomas Tiba Owa, menambahkan, setelah pihaknya meninjau langsung di lapangan terhadap kondisi jalan dari Ende menuju Nuabosi dari arah Woloare pihaknya menilai jalan yang ada memang sudah tidak layak sehingga wajar kalau harus segera diperbaiki.

"Jalan adalah infrastruktur utama bagi masyarakat dalam memasarkan berbagai produksi hasil pertanian. Tentu sangat disayangkan kalau kondisi jalan tidak memadai, sementara hasil pertanian melimpah seperti yang ada di Nuabosi," kata Thomas Tiba Owa.

Sumber Pos Kupang

Bupati Ende Mutasi 381 Pejabat Eselon III dan IV Lingkup Pemkab Ende

ENDE -- Bupati Ende, Ir. Marsel Y W Petu, memutasi 381 orang pejabat eselon III dan IV lingkup Pemkab Ende. Acara pengambilan sumpah dan janji pejabat yang dimutasi itu berlangsung di Aula BBK Ende, Rabu (7/1/2014).

Bupati Marsel mengatakan, pengambilan sumpah dan pelantikan yang dilakukan bukanlah fenomena birokrasi yang luar biasa. Tapi merupakan suatu kewajaran dan mutlak dilakukan dalam sebuah sistem birokrasi.

Dikatakannya, pelantikan pejabat yang dilakukan dimaksudkan untuk menghindari potensi stagnasi dan kesenjangan operasional dalam pelaksanaan tugas-tugas pemerintah dan pelayanan publik agar tetap berjalan, terutama tugas dari masing-masing satuan kerja perangkat daerah (SKPD).

Dikatakannya, kegiatan pelantikan dan mutasi para pejabat setiap instansi pemerintah merupakan bagian dari kehidupan organisasi dalam rangka penempatan dan peningkatan kapasitas kelembagaan serta merupakan bagian dari pola pembinaan karier pegawai.

Bupati Marsel mengatakan, sebagai bagian dari upaya penyegaran dan peningkatan kinerja, pelantikan ini hendaknya dimaknai dari sudut kepentingan organisasi, bukan sekedar penempatan figur-figur pejabat pada jenjang jabatan tertentu.
Dikatakannya, pengembangan karier pegawai tidak dilakukan semata-mata untuk kepentingan pegawai yang bersangkutan tapi lebih diutamakan untuk melakukan pembenahan dan pemantapan organisasi dalam rangka meningkatkan kinerja penyelenggaran tugas pelayanan

Pelayanan RSUD Ende Lebih Baik dari RSUD Kupang

 Ende, Ketua DPRD Provinsi NTT, Anwar Pua Geno mengatakan, pelayanan di RSUD Ende jika dibandingkan dengan RSUD Kupang jauh lebih baik.

“Meski tanpa didukung Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kabupaten, namun RSUD Ende yang kini sudah menjadi Badan Layanan Umum (BLU) sudah memberikan pelayanan terbaik,” kata Pua Geno di hadapan seluruh manajemen BLUD RSUD Ende, Rabu (7/1)

Dalam kunjungan bersama Ketua Komisi I DPRD ProVinsi NTT Kasintus Proklamasi Ebu Tho,Ketua Komisi II, Anton Bele dan Ketua Komisi V, Winston Neil Rondo, dia berpesan agar jajaran BLUD RSUD Ende, terus berbenah diri dan memberikan pelayanan maksimal kepada pasien serta terus meningkatkan fasilitas pelayanan sehingga memenuhi standar operasional.

“Kunjungan kami untuk melihat secara  langsung pembangunan dan fasilitas RSUD Ende ini. Kami sudah dengar dan melihat.Untuk itu kami berharap BLUD RSUD ini terus berbenah diri, baik dari sisi fasilitas maupun pelayanannya,” katanya.

Ketua Komisi V, Winston Neil Rondo  mengatakan, DPRD NTT akan memprioritaskan anggaran untuk membantu RSUD Ende dalam membantu pengadaan fasilitas yang dirasa perlu untuk ditingkatkan seperti fasilitas alat cuci darah.

Untuk itu,katanya,  pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Dinkes Provinsi NTT agar bisa melihat dan membantu RSUD Ende karena sudah menjadi rumah sakit rujukan di Flores Bagian Barat ini.

“Jika sudah jadi rumak sakit rujukan fasilitasnya harus ditingkatkan termasuk di dalamnya alat cuci darah, sehingga pasien tidak perlu lagi ke Kupang,” ujarnya.

Sementara itu Direktur RSUD Ende dr. Surip Tintin mengatakan, sejak menjadi BLUD tahun 2013 , RSUD Ende tidak mendapatkan suport dana melalui APBD kabupaten. Manajemen telah mengelola keuangan sendiri. RSUD Ende juga dalam kaitan dengan BLUD telah bekerja sama dengan instansi lain khususnya NGO . Dalam kerjasama sister hospital,RSUD Ende juga telah bekerjasama dengan RSU Panti Rapi Jogjakarta.

Kepada Ketua dan anggota DPRD NTT yang berkunjungan, dia berharap dukungan anggaran APBD provinsi karena untuk APBD Kabupaten Ende ini tidak bisa dikarenakan rerjadi defisit anggaran untuk tahun 2015.

Dia juga memaparkan soal alkes, juga tenaga medis seperti dokter spesialis, dokter umum dan tenaga perawat lainnya serta kondisi bangunan yang ada.

Sumber Flobamora.net

Wednesday, January 7, 2015

Enabara beach Maurole Ende Flores NTT


RANOKOLO MAUROLE KABUPATEN ENDE


Sunset di Nanganio Kecamatan Maurole Kabupaten Ende


AE WAU DI KABUPATEN ENDE ( KOLAM MUJARAP PENYEMBUH PENYAKIT KULIT )


Ae wau kolam pemandian yang terletak di desa Nggela Kecamatan Wolojita Kabupaten Ende ini, sejak dahulu menjadi tempat faforit bagi penderita berbagai penyakit kulit untuk berendam. Kolam yang memiliki kadarbelerang ini, memang cocok untuk terapi berbagai penyakit kulit.
Pemerintah Kabupaten Ende telah menetapkan Aewau menjadi salah satu destinasi wisata terapi, olehkarenanya pada tahun ini pemerintah akan melakukan penataan kolam dan fasilitas lainnya. Hal ini untuk meningkatkan kenyamanan para pengunjung utamanya.

SUNSET MBU'U ENDE FLORES


Pembangunan Dermaga Multi Fungsi Ipii Ende di Lakukan Dalam Tiga Tahap

ENDE -- Pelaksanaan pembangunan Dermaga Ende yang baru di Pelabuhan Ende dilakukan dalam tiga tahap. Dana bersumber dari APBN selama tiga tahun anggaran, yakni tahun 2013, 2014 dan 2015.

Staf Kantor Kesahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Ende, Ayub mengemukakan hal itu di Ende, Senin (5/1/2015).

Ayub mengatakan, pelaksanaan pembangunan Dermaga Ende yang baru di kompleks Pelabuhan Ippi Ende dimulai tahun 2013, dilanjutkan tahun 2014 dan akan berakhir tahun 2015.

"Untuk tahun 2013 pelaksanaan pembangunan dilakukan PT Guna Karya Nusantara dengan biaya dari APBN Rp 38.188.260.000 serta tahap kedua dengan biaya Rp 24,2 miliar. Sementara tahap ketiga sesuai dana yang ada dalam DIPA sebesar Rp 26 miliar," kata Ayub.

Dermaga itu, kata Ayub, bersifat multifungsi. Artinya, bisa digunakan untuk semua kebutuhan baik untuk membongkar maupun memuat barang, penumpang bahkan peti kemas atau kontainer.

"Selama ini kebanyakan dermaga di Ende yang dibangun hanya dikhususkan untuk satu kebutuhan tertentu saja, misalnya untuk dermaga kapal veri semata. Namun kalau untuk dermaga yang barusan dibangun bersifat multi fungsi," kata Ayub.

Ayub berharap dengan adanya dermaga yang baru dibangun bisa kembali mendongkrak kehidupan ekonomi masyarakat di Kabupaten Ende, terutama bagi mereka yang selama ini menggantungkan hidup mereka dari pelabuhan.

Tentang kondisi fisik dermaga, Ayub mengatakan, pihaknya menjamin pelaksanaan pembangunan dermaga tersebut akan memenuhi standar ataupun spesifikasi karena memang dikerjakan oleh rekanan yang profesional di bidangnya.

"Yang mengerjakan dermaga tersebut adalah rekanan yang profesional. Tentu mereka tidak main-main dengan kepercayaan yang telah diberikan," kata Ayub.

Manajer pembangunan dermaga, Jefri, saat ditemui Anggota DPRD Ende beberapa waktu lalu mengatakan, meskipun pekerjaan yang ada adalah jenis pekerjaan yang memiliki spesifikasi namun pihaknya tetap memberikan kesempatan bagi tenaga kerja lokal untuk ikut berpartipasi dalam proses pekerjaan dermaga.

Tuesday, January 6, 2015

Jalan Nasional di Pasar Wolowona Kota Ende Ditutup

Ruas jalan nasional di pasar wolowona Ende

ENDE -- Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) ruas jalan Ende-Wolowaru pada Kantor Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah IV Provinsi NTT, Saut Siahaan, SE, ST, MT mengeluhkan pelaksanaan penutupan ruas jalan nasional di kompleks Pasar Wolowona, Kecamatan Ende Timur, Kabupaten Ende pada setiap hari Jumat oleh petugas dari Dinas Perhubungan Kabupaten Ende.

Kepada Pos Kupang di ruang kerjanya, Senin (22/12/2014), Saut mengatakan bahwa penutupan ruas jalan di Pasar Wolowona setiap hari Jumat yang bertetapatan dengan hari pasar tidak dibenarkan. "Yang namanya jalan nasional tidak dibenarkan untuk ditutup. Jalan nasional harus bebas hambatan. Karena itu kami meminta pada masa mendatang tidak ada lagi penutupan jalan nasional," kata Saut.

Menurut Saut, penutupan jalan nasional di Pasar Wolowona membuat aktivitas perjalanan masyarakat umum menjadi terganggu karena masyarakat pengguna jalan terpaksa mencari jalan alternatif ketika hendak masuk ke Kota Ende ataupun sebaliknya. Terkait dengan penutupan jalan nasional di kompleks Pasar Wolowona, ujar Saut, pihaknya telah menyurati Bupati Ende.

Dalam surat yang foto kopinya didapatkan Pos Kupang, Saut mengatakan sesuai suratnya yang pertama Nomor : PW.04.02/219/PJJ-EW/X/2014, tanggal 17 Oktober 2014 perihal Penutupan Jalan Nasional di Pasar Wolowona Ende, berdasarkan pengamatannya di Jalan Gatot Soebroto Km 4,5 di Pasar Wolowona, setiap hari Jumat (hari pasar) jalan ditutup.

Dalam surat itu juga ditulis sebagai informasi bahwa Jalan Gatot Soebroto adalah jalan nasional dan tidak boleh ditutup karena Jalan Nasional harus dapat berfungsi untuk melayani pengguna jalan selama 24 jam.

"Kami mohon Bapak Bupati Ende supaya penutupan jalan di Pasar Wolowona dibuka sehingga layanan jalan nasional bagi pengguna jalan dapat berfungsi dengan baik," kata Saut.

Pantauan Pos Kupang di Pasar Wolowona setiap hari Jumat, terlihat sebuah plang tanda peringatan untuk tidak dilewati kendaraan roda empat dipasang di tengah jalan. Setiap kendaraan roda empat diarahkan untuk berbalik arah agar tidak melewati Pasar Wolowona. Kondisi demikian membuat para pengendara harus mencari jalan alternatif agar bisa masuk ke Kota Ende ataupun sebaliknya.

Sumber Pos Kupang