WELCOME TO ENDE FLORES KOTA RAHIMNYA PACASILAKOTA RAHIMNYA PACASILA

Thursday, February 27, 2014

Apron Bandara Ende Akan Di Perluas

Apron (Tempat Pakir Pesawat,Red) di Bandara Haji Hasan Aroboesman Ende dinilai terlalu sempit untuk menampung pesawat yang hendak parkir.
Apron yang ada hanya bisa menampung tiga pesawat pada waktu yang bersamaan, sementara saat ini secara reguler Bandara Ende didarati empat dari lima pesawat sebelumnya.

Kepala Bandara Haji Hasan Aroboesman Ende, Djarot Soebiantoro menjawab Pos Kupang di Ende, Selasa (25/2/2014). Djarot mengatakan kondisi apron yang ada saat ini sudah tidak memadai untuk menampung pesawat, maka direncanakan tahun 2014 ini otoritas bandara akan memperluas apron sehingga bisa menampung empat hingga lima pesawat sekaligus.

"Yang ada sekarang ini adalah jika di apron sudah ada tiga pesawat maka pesawat yang keempat harus menunggu dulu agar tidak antre ,"kata Djarot.

Djarot berharap dengan perluasan apron maka ada empat hingga lima pesawat bisa pakir di landasan yang ada. Hal itu tentunya berpengaruh pada daya angkut juga ketepatan waktu kedatangan atau keberangkatan pesawat.

"Terkadang ada pesawat yang harus menunggu sekitar 15 hingga 20 menit agar bisa mendarat, karena kondisi apron yang tidak memungkinkan,"kata Djarot.

Direncanakan apron yang akan dibangun itu diperluas ke arah timur dari landasan, karena di tempat tersebut masih memungkinkan bagi pesawat untuk mendarat.

Menjawab soal masalah warga yang melintas di area bandara, Djarot mengatakan, hal itu bukan lagi menjadi masalah baru namun sudah menjadi masalah klasik. Pihaknya tetap mengingatkan warga agar berhati-hati, karena menyeberang di landasan pacu bisa membahayakan diri sendiri juga orang lain.

"Guna menghindari insiden di landasan pacu maka setiap kali pesawat hendak lepas landas atau landing petugas kami berpatroli keliling area landasan. Hal itu untuk memastikan bahwa landasan pacu benar-benar aman dari para pelintas atau binatang berupa kambing maupun anjing,"kata Djarot.

Di kabupaten Ende, Kerugian Bencana Alam Rp 1,8 Miliar

Kerugian akibat bencana alam di Kabupaten Ende Januari -Februari 2014 mencapai Rp 1,8 miliar.

Kerugian ini karena banyak inftrastruktur dasar seperti rumah, sekolah maupun jalan yang rusak akibat bencana.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Alam Daerah (BPBD) Kabupaten Ende, Subhan Wanda menjawab Pos Kupang di Ende, Selasa (24/2/2014).

Subhan menjelaskan, dalam dua bulan terakhir di tahun 2014 terjadi 6 kasus bencana alam, yakni abrasi yang menimpa SMA Nangapanda di Kecamatan Nangapanda, abrasi di Pulau Ende, banjir rob di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Ende Selatan, jalan putus di Desa Tanali, Kecamatan Wewaria, tanggul jebol di ruas jalan menuju Desa Wolotopo, Kecamatan Ndona serta abrasi di Borokonda, Kecamatan Ende Utara.

Terhadap berbagai kasus bencana, ujar Subhan, pemerintah telah melakukan tindakan tanggap darurat seperti memberikan bantuan makanan dan minuman atau pakaian serta peralatan dapur kepada para korban bencana maupun membangun tanggul penahan abrasi yang bersifat sementara.

"Kalau untuk jangka panjang pemerintah Kabupaten Ende berkoordinasi dengan pemerintah propinsi maupun pusat untuk membangun tanggul penahan ombak yang bersifat permanen sehingga bisa memberikan rasa aman kepada warga,"kata Subhan.

Rencana jangka panjang lain yang hendak ditempuh pemerintah, katanya, adalah mengupayakan bantuan kepada warga terutama bagi warga yang hendak membangun kembali rumah-rumah mereka yang sebelumnya rusak akibat bencana alam berupa abrasi.

Khususnya kepada warga yang menjadi korban abrasi saran pemerintah kepada mereka adalah relokasi ke tempat lain yang dirasa lebih aman dari abrasi, karena apabila masih mendiami tempat yang lama tentu akan terus menjadi sasaran abrasi.

"Kejadian abrasi di beberapa tempat seakan sudah menjadi hal yang rutin setiap tahun. Hal ini semestinya harus menjadi peringatan bagi warga untuk tidak lagi mendiami tempat yang sama,"kata Subhan.

Ini Komponen Pendapatan Daerah Kabupaten Ende

Komponen pendapatan daerah secara umum naik Rp 74.343.545.224, dari pagu TA 2013 Rp 697.489.945.572, sehingga meningkat menjadi Rp 771.833.490.796 pada TA 2014 yang terdiri dari, pendapatn asli daerah (PAD) Rp 47.762.566.031, dana perimbangan Rp 620.131.144.075,- lain-lain pendapatan daerah yang sah Rp 103.939.790.690.

Komponen belanja daerah secara umum Rp 771.833.490.796 yang terdiri dari , belanja tidak langsung Rp 529.750.826.946,- mengalami kenaikan Rp 54.835.276.417, jika dibandingkan dengan pagu belanja tidak langsung Rp 474.915.550.529.

Belanja langsung Rp 242.082.663.850 yang mengalami penurunan Rp 61.363.975.802, jika dibandingkan APBD TA 2013 Rp 303.446.639652.

Tuesday, February 25, 2014

APBD Kabupaten Ende Tahun 2014 Ditetapkan Tengah Malam

Setelah mengalami skorsing sejak Senin (24/2) siang, akhirnya pada hari yang sama yakni tengah malam atau pukul 23.00 Wita APBD Kabupaten Ende Tahun 2014 ditetapkan. Paripurna Penutupan sidang diperkirakan pada pukul 24.00 Wita dihadiri olah sekitar 10 anggpta DPRD Ende.

Plt Sekda Ende Doadamai Sebastianus di konfirmasi di ruang kerjanya , Selasa (25/2) membenarkan APBD 2014 sudah di tetapkan. Dia juga mengatakan, dalam paripurna tersebut selain Paripurna Penetapan APBD 2014, diagendakan juga sidang Penutupan Paripurna melalui sidang ke IX DPRD Ende.

Sukadamai mengatakan, setelah melakukan skorsing , Tim anggaran Pemerintah bersama Badan Anggaran DPRD duduk bersama untuk melakukan penyesuaian terhadap hasil asistensi  di provinsi.

Menurutnya, dengan dilakukan secara maraton maka Pimpinan Sidang H.Anwar Liga akhirnya mencabut skorsing dan selanjutnya , malam hari dilakukan pembahasan dan sekaligus penetapan APBD 2014 diikuti dengan Paripurna Penutupan.

“Kita berusaha menyamakan persepsi  dengan melakukan penyesuaian beberapa item dengan DPRD Ende. Setelah itu dilanjutkan dengan Paripurna dan itu terjadi tengah malam tadi,” katanya.

Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (PPKAD), Abdul Syukur Muhamad menjelaskan, di dalam APBD 2014 untuk Kabupaten Ende diketahui ada perimbangan antara Pendapatan dan Belanja. APBD 2014  itu sendiri sebesar Rp.771.833.490.796.

Dia menguraikan, untuk pendapatan itu sendiri yakni untuk PAD sebesar Rp.47.762.566.031 , sementara Dana Perimbangan Rp.620.131.144.075 , Sementara itu untuk lain-lain Pendapatan Daerah yang sah sebesar Rp.103.939.780.690 .

Mantan Asisten III Setda Ende ini juga menerangkan,Untuk Belanja dalam hal ini Belanja Langsung sebesar Rp.529.750.826.946.Sementara Belanja tidak langsung sebesarRp.242.082.663.850.

Menurut Abdul Syukur Muhamad, yang menarik adalah adanya pembagian Pajak Rokok dari provinsi kepada kabupaten dimana untuk kabupaten Ende mendapatkan alokasi sebesar Rp. 6.534.291.962.

“Pembagian pajak rokok dari Propinsi ke kita di kabupaten Ende akan kita gunakan dalam belanja Bansos di bidang Kesehatan masyarakat. Dimana sekitar paling sedikit atau minimal 50 persen,  sementara yang lain atau sisanya tergantung dari penggunaan seperti apa nantinya,” kata Syukur.

Dia juga menjelaskan atas usulan anggota DPRD Ende Heribertus Gani tentang, anggaran yang minimal 30 persen dari total belanja langsung atau modal akan di esuaikan karena selama ini Pemerintah masih menggunakan belanja modal berkisar 30 persen. Karena itu, ke depan pemerintah akan memperhatikan.*

Monday, February 24, 2014

Bung Karno di Ende Flores

"...Masa Pembuangan Bung Karno dan Inggit Ganarsih di Ende Flores..." Photo By : Red NRMnews.com
Masa Pembuangan Bung Karno dan Inggit Ganarsih (Isteri Kedua Bung Karno), di Ende Flores…
"...Lambang Negara Garuda Pancasila..." Photo By : Red NRMnews.com

Hari Lahir Pancasila kerap diperingati pada tanggal 1 Juni sebagai patokan waktu dimana Bung Karno mengaungkan Pancasila sebagai dasar negara dalam sidang BPUPKI.

Pidato 1 Juni 1945 itu merupakan tonggak terpenting bagi berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kini dikenal sebagai Hari Lahirnya Pancasila

Namun tidak banyak yang tahu bahwa Konsepsi Pancasila telah digagas Bung Karno sejak lama dalam masa pembuangannya di Ende. Ende, Flores menjadi tempat pembuangan politik Putra Sang Fajar ini selama tahun 1934-1938. 

Namun justru di tempat ini Bung Karno memperoleh kesempatan untuk mematangkan gagasan tentang dasar perjuangannya memerdekakan Indonesia sekaligus sebagai pemersatu bangsa Indonesia yang kian majemuk. Menurut Bupati Ende Don Bosco M. Wanggai kepada..Belanda menganggap pembuangan di Ende dapat membatasi ruang gerak Soekarno. 

Namun ternyata buah pikiran dan idealismenya bukannya mati justru makin berkembang disana. Ia bersahabat dan berkorespondensi dengan Pastor Huiting SVD. Pada suatu hari Pastor Huiting yang mengetahui dasar perjuangan Soekarno adalah Islam, Nasionalis, dan Marxis itu, melontarkan pertanyaan kepada Bung Karno, katanya :
“…Soekarno, dimanakah tempat ibumu yang Hindu, dalam Indonesia-mu yang Islam, Nasionalis, dan Marxis, lalu dimanakah tempat saya sahabatmu, dan masyarakat Ende yang beragama Katolik, dalam Indonesia yang Islam, Nasionalis, dan Marxis…? “.
"...Bupati Ende, Don Bosco M. Wanggai,saat Memberikan Keterangan Persnya..." Photo By : Red NRMnews.com
“…Bupati Ende, Don Bosco M. Wanggai,saat Memberikan Keterangan Persnya…” Photo By :
Demikian ditanyakan Pastor Huiting. Dari pertanyaan itulah, yang kemudian membuat Bung Karno merenung dan memantapkan konsep Pancasila tersebut, bagi Indonesia yang Ber-Bhinneka. 

Di tempat yang kini bernama Lapangan Pancasila, menurut cerita masyarakat, 80 tahun lalu Bung Karno saat hari panas, sering duduk berteduh di bawah pohon sukun bercabang lima tersebut, sambil memandangi daun sukun yang bergigi lima buah dan bersudut lima pada setiap sisinya. 

Tempat ini menghadap Teluk Sawu dengan lautnya yang tenang dan dikelilingi bukit-bukit hijau menyejukkan mata dan hati. 

“Di kota ini kutemukan lima butir mutiara, di bawah pohon ini pula kurenungkan nilai-nilai luhur Pancasila,” demikian Kutipan Pidato Bung Karno saat mengunjungi Ende tahun 1950. 

Ende pun disebut sebagai ” Rahim ” Pancasila. ”Kadang kami berseloroh, kalau saja Bung Karno tidak dibuang di Ende, maka tidak akan ada Pancasila…,” kenang Bupati Ende Don Bosco sambil tertawa. Ia pun bersyukur atas perhatian khusus pemerintah pusat berkaitan dengan sejarah Pancasila ini. 

Selain itu Ia pun berterimaksih, atas revitalisasi Situs Bung Karno di Ende. Peringatan hari lahir Pancasila 1 Juni 2013 ini menjadi sangat istimewa karena pertamakalinya Perayaan Hari Lahir Pancasila tingkat Nasional diperingati di Rahim Pancasila, yaitu Ende.

Pembangunan Lapangan Pancasila Ende

(Tahap 1) Pekerjaan Escavator Galian Tanah Footplat (Bagian 2)

Galian dengan Escavator dilanjutkan kembali keesokan harinya,, sepanjang sisi Barat Lapangan Pancasila. Galian ini untuk konstruksi pondasi, sloof dan footplat dari tribun Lapangan Pancasila sendiri.










untuk pondasi dan footplat dari gambar atas dan kanan kedalamannya hanya 1 m >>>










Inilah hasil galian Escavator, disisi kiri untuk footplat pondasi, kedalamannya sekitar 2 m.
<<<
















Bupati Ende Menitikkan Air Mata di Istana Wapres

Jakarta - Bupati Ende, Flores Don Bosco M.Wangge menitikkan airmata saat menyampaikan sambutan dalam serah terima revitalisasi situs Bung Karno di Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kini tiga situs yang direvitalisasi yaitu rumah pengasingan, patung Soekarno dan taman Rendo katanya sudah elok dipandang mata.

"Saya atas nama masyarakat kabupaten Ende dan sebagai bupati, mengucapkan rasa terimakasih," kata Don Bosco penuh haru di Auditorium Istana Wakil Presiden (wapres), Jakarta, Senin (17/2).

Menurutnya, revitalisasi itu tak lepas dari niat Wapres Boediono yang ingin menjaga situs bersejarah di Ende yang merupakan bagian perjuangan bangsa. Soekarno dibuang ke Ende dan merumuskan Pancasila saat diasingkan di sana.

"Akhirnya berbuah kenyataan pada 1 juni 2013 lalu bapak Wapres Boediono meresmikan situs Bung Karno. di lapangan Pancasila di taman Rendo. Situs Bung Karno dan Taman Rendo yang sarat nilai sejarah," kata Don Bosco.

Ia menambahkan ide soal situs Bung Karno itu mulai dibicarakannya pada 19 Agustus 2009. Saat itu dirinya menemui Boediono yang belum menjadi wapres dan ternyata memberi sinyal positif atas rencana itu. Sebelumnya saat kampanye di Ende, Boediono pula telah menjanjikan revitalisasi situs bersejarah itu.
"Mungkin karena Beliau (Boediono) sempat ke Ende dan tertarik," katanya.

Proses Pembangunan Lapangan Pancasila Ende

Tahap 1) Pekerjaan Escavator Galian Tanah Footplat (Bagian 2)

Galian dengan Escavator dilanjutkan kembali keesokan harinya, 4 September 2013, sepanjang sisi Barat Lapangan Pancasila. Galian ini untuk konstruksi pondasi, sloof dan footplat dari tribun Lapangan Pancasila sendiri. (AG)










untuk pondasi dan footplat dari gambar atas dan kanan kedalamannya hanya 1 m >>>










Inilah hasil galian Escavator, disisi kiri untuk footplat pondasi, kedalamannya sekitar 2 m.
<<<

















(Pekerjaan Persiapan) Pengukuran Lapangan Pancasila, Ende

Pengukuran lapangan Pancasila dimulai pada hari ke 3 yaitu tanggal 26 Agustus 2013, dilakukan dengan menggunakan theodolite

Tidak banyak kata-kata untuk menerangkan pengukuran, hanya saja disini kita mengukur eksisting dengan gambar, dan ternyata, apa yang digambar ukurannya tidak sesuai dengan gambar eksisting. Di gambar rencana ukurannya sangat panjang dibanding dengan ukuran eksisiting.

Pengukuran ini untuk perencanaan Tribun Amphiteater Barat yang akan kita mulai terlebih dahulu. Sebagai tambahan kalau digambar perencanaan area kantor Camat terkena gusur dan juga sebagian pertokoan, sehingga ada revisi-revisi dikemudian hari. 





Pengukuran dilanjutkan hari ke 15 hanya untuk pengecekan ulang saja, jika ada titik-titik yang sudah diberi tanda ternyata belum sesuai.(AG)












Revitalisasi Lapangan Pancasila, Ende

Revitalisasi Lapangan Pancasila Ende Oleh Arsitek ternama Bapak Andra Matin........

Ya, Tanpa banyak bicara akan saya perlihatkan Masterplan dari Lapangan Pancasila.

Setelah mengalami perjuangan panjang, oh salah, setelah mengalami perubahan-perubahan, akhirnya inilah bentuk fix dari Lapangan Pancasila

Meskipun kalau dilihat dari gambar diatas (disebelah kiri gambar) kalau sesuai dengan eksisting, tangga yang turun kebawah itu lah akhir dari tribun lapangan Pancasila

loh kenapa?

karena itu lah batas yang disepakati oleh perencana ketika mengunjungi lapangan pancasila (nanti akan saya bahas dipembahasan yang lain)

Berikut desain-desainnya...oh ia, perencana awal Lapangan Pancasila adalah PT. Padmaduta Cipta dengan Biro Arsitek Andra Matin (kalau anda-anda arsitek ataupun masih calon, pasti anda kenal siapa beliau)



Desain ini kalau saya lihat dengan pandangan saya, bentuknya minimalis dan elegan ( ia lahh....wong arsiteknya terkenal.....)



Penampakan dari atas (gambar kiri) :
-Sebelah Barat (bawah) : Jl. Hatta
-Sebelah Timur (atas) : Jl. Sukarno
-Sebelah Utara (kiri) : Taman Bung      Karno
-Sebelah Selatan (kanan) : Kantor  Camat Ende Selatan (sekarang dipakai sebagai kantor Camat Ende Utara)


Area Tribun Barat yang berbatasan langsung dengan Taman Bung Karno   (Taman Rendo)






Karena biasanya lapangan ini digunakan untuk upacara hari Senin, bentuk dari tengah tribun, lantai 2 menonjol ke depan. Area itu digunakan sebagai tempat pimpinan upacara, ataupun pejabat-pejabat yang datang untuk menyaksikan pertandingan sepak bola. (AG)


APBD Ende Tahun 2014 Gagal Ditetapkan

Rencana penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja  Daerah (APBD) Tahun 2014 Kabupaten Ende yang menurut rencana akan dilaksanakan , Senin (24/2) akhirnya gagal.

Gagalnya penetapan disebabkan oleh kehadiran anggota DPRD Ende yang tidak mencapai 2/3 dari kuorum dan juga karena Pemerintah Daerah bersama DPRD belum duduk bersama melakukan penyesuaian anggaran  setelah melakukan asistensi ke provinsi beberapa waktu lalu.

Sidang  Paripurna Penetapan APBD 2014  yang dijadwalkan pukul 09.00 Wita molor hingga pukul 11.30 Wita. Ini disebabkan belum terpenuhinya kuorum dalam paripurna. Meski demikian Pimpinan DPRD Ende, yang juga Wakil Ketua DPRD Ende H. Anwar Liga  memutuskan untuk tetap melanjutkan paripurna tersebut.

Hujan interupsi terjadi dalam ruang paripurna. Beberapa anggota DPRD Ende mempertanyakan pimpinan yang terus membuka paripurna meski kehadiran anggota tidak mencapai kuorum yakni yang hadir cuma 16 orang.

Beberapa anggota DPRD menginginkan pembahasan dan penetapan  tetap dilanjutkan dalam paripurna, mengingat sangat penting untuk warga masyarakat.Sementara yang lain tidak mendukung karena bertentangan dengan Tata Tertib.

“Masyarakat sedang menunggu penetapan APBD, karena itu bisa terus dilanjutkan. ,“ sebut Erikos Emanuel Rede. Meski demikian anggota DPRD Ende lainnnya tidak menginginkan paripurna penetapan APBD harus dihentikan.

“Saya tidak mau kita tabrak tata tertib dimana kehadiran  anggpota DPRD harus 2/3. Jika memang demikian saya minta kita buat berita acara persetujuan bersama sehingga kedepan tanggung jawab bersama, namun saya tidak akan tandatangani karena  sudah langgar hukum,” kata Heri Gani.

Dia juga mempertanyakan beberapa item dimana dalam asistensi disepakti lain namun dalam penyesuaian lain.

Sementara itu Haji Pua Saleh dari Partai Demokrat mempertanyakan mengapa Tim Anggaran Pemerintah belum mengundang Banggar untuk melakukan penyesuaian pascaasistensi di Propinsi.”Kapan dibahas itu bersama kami Tim Banggar DPRD. Tiba-tiba sudah mulai akan dibahas,”tanya Pua.

Terhadap hal ini, Bupati Ende Don Bosco M Wangge menyampaikan permohonan maaf karena tidak dilakukan penyesuaian dengan tim DPRD Ende. Untuk itu dirinya berharap bisa dilakukan agenda pembahasan penyesuaian.

Menanggapi hal ini, Pimpinan sidang Anwar Liga melakukan skorsing untuk memberikan kesempatan kepada Tim Keuangan Pemerintah dan DPRD Ende untuk melakukan penyesuaian.

Dia juga berharap Banmus bisa kembali melakukan penetapan agenda sidang lanjutan setelah skorsing ini untuk melakukan Pembahasan dan Penetapan APBD 2014.

Sementara itu anggota DPRD Ende Sudrasman M Nuh merasa prihatin dengan ketidakhadiran anggota DPRD Ende dalam Paripurna Penetapan ini.Dia berharap anggota Masyarakat bisa menilai kinerja anggota DPRD tersebut.

Sunday, February 23, 2014

RUMAH PENGASINGAN BUNG KARNO DAN PATUNG BUNG KARNO DI ENDE



PANORAMA ALAM KABUPATEN ENDE




SITUS BUNG KARNO DI ENDE AKAN JADI CAGAR BUDAYA

Penyelesaian proses untuk meningkatkan situs Bung Karno di Ende menjadi Cagar Budaya menjadi upaya bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab )Ende, Yayasan Ende Flores dan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Dengan demikian Kota Ende akan menjadi tempat yang penuh inspirasi bagi bangsa Indonesia dalam mencari berbagai solusi alternative untuk memecahkan persoalan yang ada.

Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Prof.Ir.Wiendu Nuryanti,M.Arch.Ph.D mengedepankan pikirannya tersebut dihadapan Prof.Dr.Boediono selaku Pembina Yayasan Ende Flores di istana Wapres, senin 17/02, dalam acara serah terima 2 situs Bung Karno di Ende yang telah selesai direnovasi dari Yayasan Ende Flores kepada Pemkab Ende yang diterima Bupati Ende Don Bosco M.Wangge.

Ia lebih lanjut mengatakan, selain 2 titik situs yang sudah selesai direnovasi oleh Yayasan Ende Flores itu masih ada 8 titik lainnya yang harus dikerjakan. “ Kesepuluh titik situs yang ada itu tidak bisa dipisahkan satu dengan lainnya karena semuanya saling berkaitan hingga Bung Karno mendapatkan inspirasi besar dalam meletakan dasar ideology bangsa Indonesia” Ujar Wamendikbnud Wiendu.

Dalam waktu dekat ini, demikian Wamendikbud Wiendu, pihak Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI akan segera memproses situs yang telah memenuhi syarat untuk dijadikan cagar budaya, termasuk didalamnya kedua situs Bung Karno yang baru diserahterimakan.

Dari dokumen tertulis yang ada menyebutkan bahwa sambil menanti penyelesaian proses pengurusan dan penetapan situs rumah pengasingan Bung Karno di Ende dan situs Taman Rendo Ende menjadi Cagar Budaya dengan keputusan Mendikbud RI, pihak Pemkab Ende, Yayasan Ende Flores dan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI yang diwakili Harry Widianto selaku Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Dirjen Kebudayaan Kementrian Dikbud telah menandatangani kesepakatan bersama terkait dengan hal pemeliharaan kedua situs tersebut. Pada klausul pelaksanaan disebutkan bahwa pihak kementrian Dikbud RI melakukan pemeliharaan situs rumah pengasingan Bung Karno di Ende sampai terbentuknya Badan Pengelola Kawasan Cagar Budaya Ende. Sementara Pemkab Ende dan Yayasan Ende Flores melakukan pemeliharaan situs Taman Rendo Ende sampai terbentuknya Badan Pengelola Kawasan Cagar Budaya Ende. Selain itu pihak Kementrian Dikbud juga membantu melakukakn kajian dalam rangka penetapan Cagar Budaya terhadap situs rumah pengasingan Bung Karno di Ende dan situs Taman Rendo Ende, sebelum terbentuknya tim ahli Kabupaten Ende

KONTAINER “MERATUS” LAYANI MASYARAKAT ENDE DAN DARATAN FLORES

Pemerintah Kabupaten Ende menyambut baik kehadiran perusahan pelayanan jasa peti kemas “MERATUS” yang menjadikan pelabuhan laut Ende sebagai salah satu pelabuhan peti kemas guna menumbuhkembangkan perekonomian di daratan Flores umumnya dan Kabupaten Ende khususnya.

Demikian dikemukakan Sekretaris Daerah Kabupaten Ende, drg. Dominikus Minggu Mere, M.Kes saat menyaksikan penyandaran perdana kapal pengangkut peti kemas di dermaga Ende.

Sekda Domi Mere menjelaskan, dilihat dari letak Kabupaten Ende yang berada ditengah Pulau Flores memiliki nilai strategis dalam hal pendistribusian barang dan bagi Kabupaten Ende sendiri nilai tambah yang dapat diperoleh yakni semakin mudah dalam memperoleh bahan sembako, bahan bangunan dan lain sebagainya.

Pemanfaatan dermaga Ende sebagai pelabuhan kontainer tidak terlepas adanya koordinasi Pemerintah Kabupaten Ende dengan PT. Pelindo III serta pihak terkait lainnya, lanjut Domi Mere.

Sekda Domi Mere mengatakan pemerintah kedepannya akan melakukan koordinasi dengan para kepala daerah yang ada di pulau Flores guna menyamakan persepsi pemanfaatan dermaga Ende sebagai salah satu pintu masuk kebutuhan masyarakat pulau Flores, serta akan mengupayakan peningkatan sarana prasarana pendukung yang dibutuhkan untuk kelancaran proses pekerjaan didermaga Ende.

Sementara itu, Manajer PT. Pelindo III Ende, Yuvensius Andri Kartiko, A.Md menjelaskan, kapal kontainer yang menyinggahi dermaga Ende hasil kerjasama dengan perusahan kontainer “MERATUS” memiliki kapasitas 20 feet dengan 600 boks kontainer yang berisi barang-barang kebutuhan pokok (sembako) yang menjadi kebutuhan masyarakat di kabupaten Ende dan di daratan pulau Flores. Dan dijelaskan pula bahwa kehadiran kapal kontainer ini akan memudahkan persoalan pemasaran komoditi yang dihasilkan di pulau Flores. 
 

KAMPUS UNFLOR ENDE





Alam Ende Flores



KOTA ENDE




100 Negara Termiskin di Dunia

Indonesia sekarang ini tercatat sebagai negara termiskin di Dunia dengan urutan ke-68 yang torehan pertahunya adalah $3,900.

Menurut pakar ekonomi, Rahman Herry B Koestanto, S.E menyebutkan masuknya Indonesia kedalam negara termiskin di Dunia terjadi karena kurangnya pemanfaatann yang maksimal dalam pengolahan keuangan di Indonesia.
Termiskin itu dinilai dari jumlah GDP (Gross Domestic Product) / Produk Domestik Bruto. Di bawah ini adalah daftar 100 negara termiskin di dunia (dihitung berdasarkan US Dollar) :

1 Zimbabwe $200
2 Congo, Democratic Republic of the $300
3 Burundi $400
4 Liberia $500
5 Guinea-Bissau $600
6 Somalia $600
7 Central African Republic $700
8 Eritrea $700
9 Niger $700
10 Sierra Leone $700
11 Afghanistan $800
12 Ethiopia $800
13 Malawi $800
14 Mozambique $900
15 Rwanda $900
16 Togo $900
17 Nepal $1,000
18 Comoros $1,100
19 Guinea $1,100
20 Madagascar $1,100
21 Uganda $1,100
22 Burma $1,200
23 Gambia, The $1,200
24 Mali $1,200
25 Burkina Faso $1,300
26 Haiti $1,400
27 Sao Tome and Principe $1,400
28 Tanzania $1,400
29 Bangladesh $1,500
30 Benin $1,500
31 Ghana $1,500
32 Zambia $1,500
33 Chad $1,600
34 Lesotho $1,600
35 Tuvalu $1,600
36 Cote d"Ivoire $1,700
37 Kenya $1,800
38 Korea, North $1,800
39 Senegal $1,800
40 Tajikistan $1,800
41 Mauritania $1,900
42 Solomon Islands $1,900
43 Cambodia $2,100
44 Laos $2,100
45 Kyrgyzstan $2,200
46 Nigeria $2,200
47 Sudan $2,200
48 Kosovo $2,300
49 Micronesia $2,300
50 Papua New Guinea $2,300
51 Cameroon $2,400
52 Moldova $2,500
53 Timor-Leste $2,500
54 Pakistan $2,600
55 Yemen $2,600
56 Uzbekistan $2,700
57 India $2,900
58 Marshall Islands $2,900
59 Vietnam $2,900
60 Nicaragua $3,000
61 Mongolia $3,300
62 Philippines $3,400
63 Fiji $3,700
64 Honduras $3,700
65 Kiribati $3,700
66 Congo, Republic of the $3,800
67 Djibouti $3,800
68 Indonesia $3,900
69 Guyana $4,000
70 Iraq $4,000
71 Morocco $4,000
72 Cape Verde $4,200
73 Paraguay $4,300
74 Sri Lanka $4,400
75 Tonga $4,400
76 Maldives $4,500
77 Bolivia $4,700
78 Vanuatu $4,700
79 Bhutan $4,800
80 Syria $4,900
81 Georgia $5,000
82 Jordan $5,000
83 Nauru $5,000
84 Samoa $5,000
85 Swaziland $5,100
86 Guatemala $5,400
87 Egypt $5,500
88 Namibia $5,500
89 Turkmenistan $5,800
90 China $6,100
91 Albania $6,400
92 El Salvador $6,400
93 Armenia $6,600
94 Bosnia and Herzegovina $6,600
95 Algeria $7,100
96 Ecuador $7,700
97 Jamaica $7,700
98 Ukraine $7,800
99 Tunisia $8,000
100 Palau $8,100