Pembangkit
Listrik Tenaga Uap (PLTU) Ropa yang ada di Ropa, Kecamatan Maurole,
Kabupaten Ende, mulai beroperasi penuh pada 21 Mei 2014 sekitar pukul
03.00 Wita yang ditandai dengan mengalirnya arus listrik dari Ropa
menuju sistem listrik yang ada di pusat pembangkit listrik di Kota Ende.
Manajer Unit Pelaksana Konstruksi, Flores-NTT, Albert Siregar mengatakan hal itu kepada Pos Kupang di Ende, Kamis (22/5/2014) ketika dikonfirmasi mengenai keberadaan PLTU Ropa.
Albert mengatakan setelah menjalani serangkain uji coba akhirnya PLTU Ropa bisa beroperasi yang diawali dengan pembakaran batu baru sebagai sumber utama pembangkit pada 18 April 2014. Setelah proses pembakaran terjadi maka pada 21 April 2014 pukul 03.00 Wita listrik dari PLTU Ropa berhasil masuk dalam sistem listrik yang ada di Kota Ende melalui jaringan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT), Ropa-Ende.
"Sebelumnya pada saat uji coba listrik bisa dialirkan ke Ende dari PLTU Ropa melalui jaringan tegangan menengah milik PLN yang selama ini memang sudah ada namun semenjak 21 April 2014 listrik dari PLTU Ropa dialirkan melalui jaringan tersendiri yang dikenal dengan nama SUTT,"kata Albert.
Menurut Albert pasokan listrik dari PLTU Ropa akan terus ditingkatkan sesuai dengan kapasitas PLTU Ropa sebesar 7 Mega. Saat ini pemakain listrik dari Ropa masih sebesar 2 Mega.
Dengan adanya pasokan listrik dari PLTU Ropa, Albert mengatakan maka dengan demikian ketersediaan tenaga listrik untuk Kota Ende mencukupi namun demikian ibarat pepatah dimana ada gula di situ ada semut maka keberadaan tenaga listrik yang sudah mencukupi itu tentu akan menarik investor sehingga demikian keberadaan pasokan listrik tentu akan selalu kurang.
"Kita tentu berupaya semampu kita menyediakan tenaga listrik bagi masyarakat termasuk memenfaatkan sumber daya alam pembangkit listrik dari PLTU Ropa yang memenfaatkan tenaga batu bara,"kata Albert.
Tentang keberadaan tapak tower yang digunakan sebagai SUTT untuk menyalurkan listrik dari PLTU Ropa, Albert meminta kepada masyarakat untuk bersama-sama menjaga keberadaan tiang tapak tower yang ada sehingga bisa aman baik bagi diri maupun untuk kelangsungan pasokan listrik.
"Masyarakat jangan sekali-kali mendekati apalagi memanjat tapak tower yang ada karena bisa membahayakan jiwa karena tapak tower yang ada mengalirkan listrik dengan tegangan tinggi,"kata Albert.
Albert menjelaskan secara tehknis aliran listrik dari PLTU Ropa dialirkan melalui jaringan SUTT lalu masuk kedalam sistem listrik di Kota Ende yang dikendalikan dari ruang kendali yang ada di PLTD Mautapaga.
Manajer Unit Pelaksana Konstruksi, Flores-NTT, Albert Siregar mengatakan hal itu kepada Pos Kupang di Ende, Kamis (22/5/2014) ketika dikonfirmasi mengenai keberadaan PLTU Ropa.
Albert mengatakan setelah menjalani serangkain uji coba akhirnya PLTU Ropa bisa beroperasi yang diawali dengan pembakaran batu baru sebagai sumber utama pembangkit pada 18 April 2014. Setelah proses pembakaran terjadi maka pada 21 April 2014 pukul 03.00 Wita listrik dari PLTU Ropa berhasil masuk dalam sistem listrik yang ada di Kota Ende melalui jaringan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT), Ropa-Ende.
"Sebelumnya pada saat uji coba listrik bisa dialirkan ke Ende dari PLTU Ropa melalui jaringan tegangan menengah milik PLN yang selama ini memang sudah ada namun semenjak 21 April 2014 listrik dari PLTU Ropa dialirkan melalui jaringan tersendiri yang dikenal dengan nama SUTT,"kata Albert.
Menurut Albert pasokan listrik dari PLTU Ropa akan terus ditingkatkan sesuai dengan kapasitas PLTU Ropa sebesar 7 Mega. Saat ini pemakain listrik dari Ropa masih sebesar 2 Mega.
Dengan adanya pasokan listrik dari PLTU Ropa, Albert mengatakan maka dengan demikian ketersediaan tenaga listrik untuk Kota Ende mencukupi namun demikian ibarat pepatah dimana ada gula di situ ada semut maka keberadaan tenaga listrik yang sudah mencukupi itu tentu akan menarik investor sehingga demikian keberadaan pasokan listrik tentu akan selalu kurang.
"Kita tentu berupaya semampu kita menyediakan tenaga listrik bagi masyarakat termasuk memenfaatkan sumber daya alam pembangkit listrik dari PLTU Ropa yang memenfaatkan tenaga batu bara,"kata Albert.
Tentang keberadaan tapak tower yang digunakan sebagai SUTT untuk menyalurkan listrik dari PLTU Ropa, Albert meminta kepada masyarakat untuk bersama-sama menjaga keberadaan tiang tapak tower yang ada sehingga bisa aman baik bagi diri maupun untuk kelangsungan pasokan listrik.
"Masyarakat jangan sekali-kali mendekati apalagi memanjat tapak tower yang ada karena bisa membahayakan jiwa karena tapak tower yang ada mengalirkan listrik dengan tegangan tinggi,"kata Albert.
Albert menjelaskan secara tehknis aliran listrik dari PLTU Ropa dialirkan melalui jaringan SUTT lalu masuk kedalam sistem listrik di Kota Ende yang dikendalikan dari ruang kendali yang ada di PLTD Mautapaga.
No comments:
Post a Comment