Tiga situs Bung Karno akhirnya diserahkan oleh
Yayasan Ende Flores di Jakarta Kepada Pemerintah Kabupaten Ende untuk
dikelola. Ketiga situs bersejarah tersebut Taman Renungan Bung Karno,
Situs patung Bung Karno dan ssitus Rumah Pengasingan Bung Karno.
Penyerahan tersebut berlangsung pada Upacara Hari Lahir Pancasila, Senin (2/6) di Lapangan Pancasila Ende secara simbolis dari Ketua Yayasan Ende -Flores, Ignas Kleden kepada Bupati Ende, Marselinus Y.W Petu.
Usai upacara peringatan hari lahir pancasila tingkat Kabupaten Ende ,Ketua Yayasan Ende- Flores Ignas Kleden dan pengurus Yayasan Ende - Flores bersama Bupati Ende Marsel Petu, Wakil Bupati Ende Djafar H. Achmad dan Forkompinda serta beberapa Anggota DPRD Ende meninjau Situs Taman Renungan Bung Karno dan Situs Patung Bung Karno. Ketua serta pengurus Yayasan Ende- Flores berpose bersama di taman dan di depan situs patung Bung Karno.
Ketua Yayasan Ende-Flores Ignas Kleden pada kesempatan mengatakan, setelah diserahkan,tiga situs tersebut bukan lagi menjadi tanggung jawab yayasan melainkan Pemda Ende. Menurutnya, pembangunan tiga situs bersejarah tersebut semakin menguatkan bahwa Kabupaten Ende dan masyarakat memiliki konstribusi yang besar untuk Indonesia. Kemajuan masyarakat Ende telah memberikan inspirasi berharga bagi Bung Karno dalam merumuskan dasar negara.
“Ketiga situs ini janganlah dipandang sebagai sebuah proyek bangunan fisik tetapi harus di pandang sebagai bangunan bersejarah yang memiliki makna dan menginspirasi kita untuk mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan. Ke depannya kita harus tunjukan bahwa Pancasila dari Ende untuk Indonesia “katanya.
Ignas mengatakan, Yayasan Ende-Flores di Jakarata terus berjuang untuk mengampanyekan Kota Ende sebagai rahim atau kota lahirnya pancasila. Yayasan juga akan melakukan trobosan dan memperjuangkan 1 juni sebagai hari lahirnya Pancasila yang berpusat di Ende. Ignas mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Ende memberi contoh kepada Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat yang berpijak pada nilai-nilai luhur Pancasila. “Terima Kasih atas undangan dari Pemerintah Kabupaten Ende untuk mengikuti upacara hari lahirnya pancasila di Ende. Yayasan akan memperjuangkan agar 1 juni, dirayakan secara nasional di Ende sebagai kota rahim Pancasila,”katanya.
Bupati Ende Marselinus Y.W Petu mengatakan, penyerahan situs secara resmi pada hari lahir pancasila mengingatkan seluruh rakyat bahwa situs tersebut telah dikelola oleh pemerintah daerah dan dijaga dengan baik oleh masyarakat Kabupaten Ende. “ Situs ini sebenarnya sudah diserahkan oleh Yayasan Ende –Flores atau Yayasan Bung Karno kepada pemerintah daerah tanggal 17 Febuari 2014 lalu. Tetapi kita lakukan penyerahan secara resmi bertepatan dengan upacara memperingati hari lahirnya pancasila agar diketahui oleh seluruh masyarakat Kabupaten Ende.”
Bupati Marsel menambahkan,ke depan, pemerintah akan membentuk tim untuk mengkaji ketiga situs ini dan berkoordinasi dengan pemerintah pusat agar ditetapkan sebagai taman cagar budaya. Setelah berkoordinasi dan mendapatkan kelayakan sebagai taman cagar budaya , pemerintah daerah juga akan menetapkan dan mengeluarkan peraturan daerah untuk mengelolanya. Namun ada hal hal tertentu yang masih dalam pengawasan pemerintah pusat.
Penyerahan tersebut berlangsung pada Upacara Hari Lahir Pancasila, Senin (2/6) di Lapangan Pancasila Ende secara simbolis dari Ketua Yayasan Ende -Flores, Ignas Kleden kepada Bupati Ende, Marselinus Y.W Petu.
Usai upacara peringatan hari lahir pancasila tingkat Kabupaten Ende ,Ketua Yayasan Ende- Flores Ignas Kleden dan pengurus Yayasan Ende - Flores bersama Bupati Ende Marsel Petu, Wakil Bupati Ende Djafar H. Achmad dan Forkompinda serta beberapa Anggota DPRD Ende meninjau Situs Taman Renungan Bung Karno dan Situs Patung Bung Karno. Ketua serta pengurus Yayasan Ende- Flores berpose bersama di taman dan di depan situs patung Bung Karno.
Ketua Yayasan Ende-Flores Ignas Kleden pada kesempatan mengatakan, setelah diserahkan,tiga situs tersebut bukan lagi menjadi tanggung jawab yayasan melainkan Pemda Ende. Menurutnya, pembangunan tiga situs bersejarah tersebut semakin menguatkan bahwa Kabupaten Ende dan masyarakat memiliki konstribusi yang besar untuk Indonesia. Kemajuan masyarakat Ende telah memberikan inspirasi berharga bagi Bung Karno dalam merumuskan dasar negara.
“Ketiga situs ini janganlah dipandang sebagai sebuah proyek bangunan fisik tetapi harus di pandang sebagai bangunan bersejarah yang memiliki makna dan menginspirasi kita untuk mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan. Ke depannya kita harus tunjukan bahwa Pancasila dari Ende untuk Indonesia “katanya.
Ignas mengatakan, Yayasan Ende-Flores di Jakarata terus berjuang untuk mengampanyekan Kota Ende sebagai rahim atau kota lahirnya pancasila. Yayasan juga akan melakukan trobosan dan memperjuangkan 1 juni sebagai hari lahirnya Pancasila yang berpusat di Ende. Ignas mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Ende memberi contoh kepada Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat yang berpijak pada nilai-nilai luhur Pancasila. “Terima Kasih atas undangan dari Pemerintah Kabupaten Ende untuk mengikuti upacara hari lahirnya pancasila di Ende. Yayasan akan memperjuangkan agar 1 juni, dirayakan secara nasional di Ende sebagai kota rahim Pancasila,”katanya.
Bupati Ende Marselinus Y.W Petu mengatakan, penyerahan situs secara resmi pada hari lahir pancasila mengingatkan seluruh rakyat bahwa situs tersebut telah dikelola oleh pemerintah daerah dan dijaga dengan baik oleh masyarakat Kabupaten Ende. “ Situs ini sebenarnya sudah diserahkan oleh Yayasan Ende –Flores atau Yayasan Bung Karno kepada pemerintah daerah tanggal 17 Febuari 2014 lalu. Tetapi kita lakukan penyerahan secara resmi bertepatan dengan upacara memperingati hari lahirnya pancasila agar diketahui oleh seluruh masyarakat Kabupaten Ende.”
Bupati Marsel menambahkan,ke depan, pemerintah akan membentuk tim untuk mengkaji ketiga situs ini dan berkoordinasi dengan pemerintah pusat agar ditetapkan sebagai taman cagar budaya. Setelah berkoordinasi dan mendapatkan kelayakan sebagai taman cagar budaya , pemerintah daerah juga akan menetapkan dan mengeluarkan peraturan daerah untuk mengelolanya. Namun ada hal hal tertentu yang masih dalam pengawasan pemerintah pusat.
No comments:
Post a Comment