WELCOME TO ENDE FLORES KOTA RAHIMNYA PACASILAKOTA RAHIMNYA PACASILA

Saturday, November 8, 2014

Nama - Nama Tarian Daerah Provinsi NTT

Tari Hedung : Sejenis tari perang yang sangat populer di kalangan masyarakat Flores Timur. Tari yang dimainkan oleh para lelaki pilihan di sebut Dani Dana. Sedangkan oleh kaum wanita disebut Tari Lili. Sedang Tari Dolo-Dolo adalah sejenis tari pergaulan yang dilakonkan dalam bentuk lingkaran oleh sejumlah penari sambil melemparkan pantun.

Tari Leke, Bebing, Toja Ngalu Sau, Toja Waniwoge dan Opak, adalah jenis tarian perang yang populer di kalangan masyarakat Kabupaten Sikka. Selain itu ada tarian membuka kebun baru, menanam, memetik dan mengolah hasil (menumbuk padi). Ada juga tarian agama dan tarian pergaulan seperti Ledek, Togo, Sadu, Cekekua dan Togopou.

Tari Atanua dan Wenggu : adalah jenis tarian masal masyarakat kabupaten Ende yang gerakannya melingkar sambil menyerahkan selendang. Selain itu ada tarian terkenal lainnya seperti tari Gawi. Tarian ini diiringi lagu Sodha dan Ndoo. Tarian ini dilakonkan baik pria atau wanita pada pesta-pesta atau pada saat gembira diterang bulan. Selain itu ada jenis tarian lainnya seperti tarian minta hujan (tarian mursi). Sedangkan tarian Waewali adalah tarian meminta berkat pada Tuhan Yang Maha Kuasa untuk kesejahteraan masyarakat desa.

Tari Toda Gu : Tari ini dimainkan sebagai simbol kemenangan dalam perang. Ada juga tari Sagu Alu, yaitu jenis tarian masyarakat adat kabupaten Ngada yang biasanya dilakonkan di atas bambu sambil berlompatan.

 Tari Bidu : adalah jenis tarian pergaulan yang sangat populer dalam masyarakat adat Timor pada umumnya, khususnya kabupaten Timor Tengah Utara. Tarian ini biasanya dipersembahkan dalam rangka menyambut atau hiburan bagi tamu kehormatan, atau pada acara-acara perkawinan di desa atau pada ritual adat lainnya yang perlu. Tarian ini biasanya dilakonkan oleh wanita pilihan dengan mengenakan pakaian adat lengkap dengan aksesorisnya.

Tari Cerana : Tarian ini sangat populer di kalangan masyarakat kota Kupang dan sekitarnya. Tarian ini dipertunjukan ketika ada kunjungan tamu-tamu kehormatan, yang biasanya diragakan oleh gadis-gadis pilihan. Busana yang dikenakan lebih sering menggunakan ragam busana bernuansa etnis Rote lengkap aksesoris di kepala leher dan tangan.

Tari Kebalai : adalah jenis tarian masyarakat adat Rote yang biasanya dipertunjukan ketika ada acara-acara yang bernuansa daerah sentris dan lebih bersifat pergaulan antar masyarakat setempat.

Tari Likurai : Jenis tarian tradisional masyarakat Timor khususnya di daerah Belu, yang biasanya dilakonkan oleh sejumlah pria dan wanita pilihan. Tarian ini sering ditampilkan pada acara-acara tertentu (perkawinan atau penjemputan dan hiburan bagi tamu-tamu kehormatan). Keunikan tarian ini bagi lelaki terletak pada kakinya yang lincah memainkan/ menyuarakan bunyi giring-giring mengikuti irama gendang yang ditabu oleh sejumlah wanita penari. Sedangkan pada wanita berupa aksesoris di kepala, leher dan tangan ditambah kelincahan jari-jemari tangan menambu gendang yang dililit disamping kiri/kanan sambil meliuk-liukkan tubuhnya.

Tari Padoa : adalah tarian pergaulan terpopuler dikalangan etnis Sabu

Tari Kondingangu : Tarian ini sangat populer di kalangan masyarakat adat Sumba Timur yang biasanya dilakonkan oleh gadis-gadis cilik pada acara pesta perkawinan, pesta panen baru atau acara gembira lainnya. Selain tarian Kondingangu, ada juga tarian Kobukangu, yakni sejenis tarian pergaulan yang biasanya dipertunjukan oleh gadis-gadis dalam jumlah 4 - 100 orang dengan mengenakan busana adat lengkap dengan aksesorisnya antara lain giring-giring di kaki penarinya. Selain 2 tarian terpopuler itu, ada juga tarian lainnya seperti : Tari Ninggu, Tari Renjawangan, Tari Renja Hutu, Tari Renja Rimbangu, Tari Renja Patungu, Tari Renja Muara, Tari Renja Lugu, Tari Harama dan Tari Parina.

Tari Kataga : Tarian ini berasal dari kabupaten Sumba Barat dan biasanya diperagakan baik oleh pria yang disebut Kataga Lelaki dan wanita yuang disebut Kataga Perempuan. Tarian ini penuh semangat dan terkesan sangat enerjik para penarinya. Gerakan tarian ini sewaktu-waktu diselingi teriakan keras dan nyaring ketika terjadi gerakan menyerang lawan. Selain tari Kataga, ada juga tari Woleka. Kedua tari ini sangat populer di daerah Sumba Barat. Selain tari Kataga, ada juga gerakan-gerakan ketangkasan melempar lembing kayu/tombak kayu (hola/sola) sambil menunggang kuda berlari. Pertunjukan ini lebih dikenal dengan istilah Pasola. Pasola ini biasanya dilakukan pada waktu-waktu tertentu, yakni pada bulan Februari atau Maret seiring munculnya nyale/sejenis cacing laut yang merupakan makanan kegemaran masyarakat Sumba Barat. Tempat peragaan Pasola ini biasanya di daerah Loli, Lamboya atau Wonokaka.

Sumber http://www.bkpmd-ntt.go.id/id/kebudayaan.

No comments:

Post a Comment