Sepertinya
sudah menjadi kebiasaan buruk untuk sementara kalangan di Ende.
Mengomentari sesuatu persoalan teknis secara membabi-buta tanpa
dilandasi latar belakang pengetahuan dan keahlian yang memiliki
kompetensi dengan persoalan yang dikomentari. Katakan saja soal evakuasi
kapal Nusa Damai dari kolam labuh dermaga Ipi. Begitu banyak yang
mengomentari tapi tanpa rujukan keahlian dan latar belakang teknis.
Sementara para pekerja yang sudah bekerja dengan perencanaan matang dari
aspek pengetahuan, teknologi, ketrampilan, keselamatan yang langsung
berkompeten dengan urusan penyelaman dengan jenis-jenis pekerjaan yang
dilakukan, melaksanakan semuanya dengan skedul yang sudah pasti, enggan
berkomentar karena mereka sudah tahu secara pasti seperti apa hasil
pekerjaan serta bagaimana kenyamanan dan keselamatan lalu lalang kapal
dan manfaat bagi masyarakat Ende.-
Kenyataan
seperti ini disampaikan Bupati Ende Don Bosco M.Wangge, disela-sela
acara pembukaan Musrenbang RKPD Tkt.Kab.Ende, Kamis pagi (20/03).-
Dihadapan peserta Musrenbang, Wangge menjelaskan kembali soal bagaimana
secara teknis pelaksanaan evakuasi KM Nusa Damai dan seperti apa hasil
evakuasi yang sudah terlaksana serta bagaimana kedepannya dengan bangkai
kapal Nusa Damai yang sudah terevakuasi itu. Secara teknis katanya
lebih lanjut, semua pekerjaan evakuasi terutama yang berkaitan dengan
survey kondisi kapal dan perhitungan arus, penyelaman, pengapungan,
pergeseran kapal serta pembersihan oksigen yang sudah menjadi zat
nitrogen dalam tubuh penyelam, sudah terskedul secara baik. “ Salah
sedikit saja perhitungan maka akan berakibat fatal bagi setiap
pekerja/penyelam, yaitu kematian dan/atau kelumpuhan permanen” Ucapnya
menjelaskan.
Awal
pekerjaan evakuasi, katanya lebih lanjut, Direktur PT.Nautic Maritime
Salvage sendiri yang melakukan penyelaman dalam rangka pemetaan teknis.”
Direkturnya Perwira tinggi, pensiunan Marinir yang mempunyai keahlian
menyelam dan evakuasi bangkai kapal” Ujar Bupati. Dan yang memimpin tim
evakuasi di Ende adalah Syaiful, seorang mariner aktif berpangkat
Kolonel dengan keahlian khusus.
Sebagaimana
perintah Direktur PT.Nautic Maritime Salvage, demikian Bupati Wangge,
tim evakuasi bertugas mengevakuasi bangkai kapal ke lokasi yang
diperhitungkan paling aman dan nyaman bagi lalu lintas kapal di
pelabuhan Ipi. “ Jika bangkai Nusa Damai berhasil di geser kearah
daratan sebelah timur dermaga Pertamina maka semua besi tua itu akan
menjadi milik PT.Nautic. Namun jika karena situasi dan kondisi bangkai
kapal terevakuasi kearah tenggara maka hanya satu pilihan bagi tim
evakuasi, yaitu menjamin keamanan, kenyamanan dan keselamatan arus lalu
lintas kapal di kolam labuh dermaga Ipi. Misi utamanya adalah merasa
bangga bisa buat sesuatu untuk masyarakat Ende” Ungkap Bupati Wangge
menirukan ucapan direktur PT.Nautic Maritime Salvage.
Sebagaimana
laporan dari pimpinan tim evakuasi Syaiful pada tanggal 12 Maret lalu
bahwa bangkai Nusa Damai sudah tidur manis dan aman untuk semua kegiatan
pelayaran diatasnya.
Secara
teknis, lanjut Bupati, ia mendapat laporan dari tim evakuasi bahwa
lunas kapal apa saja yang masuk kedalam laut dengan muatan penuh,
kisarannya hanya sampai 7 meter. Sedangkan kondisi kedalam laut tempat
Nusa Damai tidur manis pada kedalaman 90 meter dan 600 meter kearah
tenggara. Dengan perhitungan ini maka tim evakuasi memberi jaminan penuh
atas kelancaran, keamanan, kenyamanan dan keselamatan lalu lintas
kapal.
No comments:
Post a Comment