Usaha
dan kerja keras kelompok pemuda di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Ende
Selatan,Kabupaten Ende patut diacungi jempol.Betapa tidak. Setelah
mendapat pelatihan dan diberi mesin pengolah sampah, kini mereka sudah
berhasil memproduksi sampah menjadi pupuk organik.
Seperti yang di saksikan Flobamora.net, Jumat (7/3) sejumlah bungkusan pupuk organik yang sudah dikemas dalam kantong plastik ukuran 2 kg memenuhi salah satu ruangan di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST).
Ketua RT Rate, Kelurahan Tanjung, Abdurahman Abdullah yang juga ketua kelompok ‘Tanjung Tau Pawe’ mengatakan, setelah mendapatkan bantuan dari pemerintah berupa beberapa mesin pemecah sampah maka bersama kelompoknya yang teridiri dari 15 orang kini sudah bisa menghasilkan pupuk organik.
“Kami disini ada 15 orang sebagai anggota kelompok “Tanjung Tau Pawe’ yang mengelola sampah ini. Sekarang sudah diproduksi setelah mendapat pelatihan dari Dinas KPK,”kata Abdurahman Abdullah.
Dia mengatakan, kelompoknya bekerja saat sore hari karena kebanyakan anggotanya berprofesi sebagai buruh galian tambang C.Meski dalam kekurangan mereka berusaha untuk bekerja demi menambah perekonomian keluarganya.
Dia menyebutkan, bahan dasar sampah diperoileh dari buangan sampah keluarga di kota Ende, apalagi lokasi mereka tinggal merupakan daerah Tempat Pembungan Akhir Sampah. Karena itu biasanya mereka mengarahkan truk pengangkut sampah untuk membuangnya di lokasi kegiatan kelompok ini.
Di tengah keterbatasan, mereka berharap pemerintah daerah bisa membantu kegiatan mereka dengan terus melakukan pendampingan terutama dalam hal pemasaran produksi pupuk.
" Setiap minggu kami bisa menghasilkan 500 kg pupuk organik.Namun kini terkendala dengan bagaimana harus memasarkan produk tersebut," ujarnya.
Kata dia, kelompok ini juga mengahdapi kendalan kekurangan daya listrik dan air untuk memproses sampah- sampah itu.Apalagi tank air kini sudah bocor. kami berharao pemerintah bisa membantu masalah tersebut terutama listrik karena selama ini menggunakan genzet.
Musa Achmad salah seorang anggota mengatakan, dengan adanya usaha pupuk organik ini mereka cukup terbantu. Meski hasil pupuk dari kelompok pemuda masih sebatas diuji coba di beberapa SKPD di lingkup Setda kabupaten Ende, dia yakin akan berkembang baik.
“Mudah-mudahan jika apa yang kami minta tadi bisa dipenuhi oleh Pemerintah daerah insyaallah usaha ini akan berkembang," sebut Musa.
Seperti yang di saksikan Flobamora.net, Jumat (7/3) sejumlah bungkusan pupuk organik yang sudah dikemas dalam kantong plastik ukuran 2 kg memenuhi salah satu ruangan di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST).
Ketua RT Rate, Kelurahan Tanjung, Abdurahman Abdullah yang juga ketua kelompok ‘Tanjung Tau Pawe’ mengatakan, setelah mendapatkan bantuan dari pemerintah berupa beberapa mesin pemecah sampah maka bersama kelompoknya yang teridiri dari 15 orang kini sudah bisa menghasilkan pupuk organik.
“Kami disini ada 15 orang sebagai anggota kelompok “Tanjung Tau Pawe’ yang mengelola sampah ini. Sekarang sudah diproduksi setelah mendapat pelatihan dari Dinas KPK,”kata Abdurahman Abdullah.
Dia mengatakan, kelompoknya bekerja saat sore hari karena kebanyakan anggotanya berprofesi sebagai buruh galian tambang C.Meski dalam kekurangan mereka berusaha untuk bekerja demi menambah perekonomian keluarganya.
Dia menyebutkan, bahan dasar sampah diperoileh dari buangan sampah keluarga di kota Ende, apalagi lokasi mereka tinggal merupakan daerah Tempat Pembungan Akhir Sampah. Karena itu biasanya mereka mengarahkan truk pengangkut sampah untuk membuangnya di lokasi kegiatan kelompok ini.
Di tengah keterbatasan, mereka berharap pemerintah daerah bisa membantu kegiatan mereka dengan terus melakukan pendampingan terutama dalam hal pemasaran produksi pupuk.
" Setiap minggu kami bisa menghasilkan 500 kg pupuk organik.Namun kini terkendala dengan bagaimana harus memasarkan produk tersebut," ujarnya.
Kata dia, kelompok ini juga mengahdapi kendalan kekurangan daya listrik dan air untuk memproses sampah- sampah itu.Apalagi tank air kini sudah bocor. kami berharao pemerintah bisa membantu masalah tersebut terutama listrik karena selama ini menggunakan genzet.
Musa Achmad salah seorang anggota mengatakan, dengan adanya usaha pupuk organik ini mereka cukup terbantu. Meski hasil pupuk dari kelompok pemuda masih sebatas diuji coba di beberapa SKPD di lingkup Setda kabupaten Ende, dia yakin akan berkembang baik.
“Mudah-mudahan jika apa yang kami minta tadi bisa dipenuhi oleh Pemerintah daerah insyaallah usaha ini akan berkembang," sebut Musa.
No comments:
Post a Comment