Tinggal sebulan lagi, Bupati Ende Don Bosco M.
Wangge dan Wakilnya Achmad Mochdar, mengakhiri masa tugasnya sebagai
pemimpin di Kabupaten Kelimutu itu.Berbagai catatan baik manis maupun
pahit terpatri dalamn sejarah daerah ini.
Namun, ada satu yang mungkin akan membuat rakyat Kabupaten Ende terus mengenang, diakhir masa jabatannya, kedua pemimpin ini memberikan kado manis atau istimewa. Bangkai KM Nusa Damai yang terendam hampir sepuluh tahun di kolam labuh Pelabuhan Ipi berhasil disingkirkan.
Masyarakat Kabupaten Ende tentu ingat, berbagai upaya baik dengan cara modern maupun dengan kekuatan mistis sudah dilakukan demi menyingkirkan bangkai kapal itu yang nyaris membuat roda perekonomian daerah itu mati suri.
Adalah PT.Nautic Maritim Salvage Indonesia, yang menjadi pahlawan bagi masyarakat Kabupaten Ende. Kerja keras perusahaan itu selama berbulan-bulan akhirnya membuahkan hasil. Evakuasi bangkai KM Nusa Damai sudah selesai sejak tanggl 6 Maret 2014 lalu.
Aktifitas evakuasi yang sangat rumit dan kadang harus bertarung dengan nyawa itu membutuhkan ekstra berpikir dalam membuat perencanaan dan scenario kerja, ekstra kerja keras, ekstra ketelitian dan kecermatan, ekstra hati-hati dan penuh perhitungan rasional agar semua penyelam selalu dalam kondisi prima dan dalam keadaan selamat.
“Tim saya sudah berhasil mengevakuasi bangkai KM Nusa Damai pada posisi dan kedalaman yang sangat aman. Ke area yang sangat aman, sehingga lalu lalang kapal tidak lagi terganggu dan tidak mengganggu aktifitas bongkar muat di pelabuhan Ipi," ujar Syaiful Direktur PT.Nautic Maritim Salvage Indonesia, pada acara perpisahan Rabu (11/3) lalu.
Menurut Syaiful, timnya bekerja dengan tulus hati. Tidak punya afiliasi dan kepentingan politik pada siapa pun di Ende. Semoga hasil kerja Tim kami bermanfaat untuk masyarakat dan pemerintah Kabupaten Ende.
Memang, pekerjaan untuk mengevakuasi bangkai kapal Nusa Damai selama ini, kata Syaiful lebih lanjut, terutama dalam proses pengapungan di Ende terasa sangat sulit. Ada tiga faktor penyebabnya seperti, posisi kapal yang dekat dengan dermaga.
"Kapal yang panjangnya 118 m dan lebar 16 m pada posisi tertidur miring di kedalaman buritan 16 m dan haluan 42 m. Jika ditarik suatu garis akan membentuk sudut yang menyulitkan tim untuk memasang peralatan apung. Dan yang terakhir kondisi kapal yang sebelumnya sudah dikerjakan oleh beberapa perusahaan mengakibatkan terjadinya lobang pada lambung kapal selebar 6 m dan panjang 39 m.
Ini, kata Syaiful akan mengurangi kekuatan kapal ketika memasang Air Bag berdiameter 2 m, panjang 20 m dengan total kekuatan 60 ton. Dengan adanya lubang besar tersebut, demikian Syaiful, timnya mengalami kesulitan, namun semuanya bisa terlaksana dengan baik berkat kerja sama, kerja
keras dan juga doa masyarakat Ende dan dukungan Bupati Ende yang selalu memberi kemudahan dan fasilitas kepada tim. “ Karenanya keberhasilan ini kami persembahkan sebagai kado akhir masa jabatan untuk Bapak Bupati Ende, “ ucapnya.
Kepada Bupati dan masyarakat Kabupaten Ende, Syaiful menitip keberhasilan mengevakuasi bangkai kapal Nusa Damai sebagai keberhasilan bersama, sehingga harus dimanfaatkan dengan optimal bagi kemajuan Kabupaten Ende.
“ Satu atau dua tahun nanti, saat kami datang ke Ende, kami akan bahagia sekali melihat Ende semakin berubah dan semakin maju.” tuturnya dengan linangan air mata bahagia.
Seorang pemilik toko di bilangan Jalan Kemakmuran Ende, Victor, menyatakan rasa syukurnya dan memberi apresiasi khusus kepada tim evakuasi Nusa Damai yang sudah bekerja dan berhasil mengevakuasi bangkai kapal itu.
“ Dengan kosongnya kolam labuh dermaga Ipi dari bangkai KM Nusa Damai, para pengusaha sudah dapat bergerak bebas. Barang-barang dagangan tidak lagi lewat Maumere yang cukup memakan biaya. Ini akan cepat memajukan roda perekonomian Ende ke depannya,” ujarnya penuh gembira.
Sementara Kepala Dinas Perhubungan Kab.Ende, Nyo Kosmas usai acara syukuran mengatakan, dia sangat hargai ketulusan bekerja dari tim evakuasi Nusa Damai. Banyak hal yang patut dicontohi dari mereka.
“ Saya benar-benar salut dan angkat jempol atas semua usaha dan kerja keras mereka. Sangat terlihat sekali kalau mereka bekerja dengan hati dan professional,mencintai pekerjaan. Pimpinan Tim, Pak Syaiful selalu tegas memilah mana urusan teknis pekerjaan dan mana urusan politik yang tidak pantas mereka geluti atau ikuti,” Kata Kosmas.
Namun, ada satu yang mungkin akan membuat rakyat Kabupaten Ende terus mengenang, diakhir masa jabatannya, kedua pemimpin ini memberikan kado manis atau istimewa. Bangkai KM Nusa Damai yang terendam hampir sepuluh tahun di kolam labuh Pelabuhan Ipi berhasil disingkirkan.
Masyarakat Kabupaten Ende tentu ingat, berbagai upaya baik dengan cara modern maupun dengan kekuatan mistis sudah dilakukan demi menyingkirkan bangkai kapal itu yang nyaris membuat roda perekonomian daerah itu mati suri.
Adalah PT.Nautic Maritim Salvage Indonesia, yang menjadi pahlawan bagi masyarakat Kabupaten Ende. Kerja keras perusahaan itu selama berbulan-bulan akhirnya membuahkan hasil. Evakuasi bangkai KM Nusa Damai sudah selesai sejak tanggl 6 Maret 2014 lalu.
Aktifitas evakuasi yang sangat rumit dan kadang harus bertarung dengan nyawa itu membutuhkan ekstra berpikir dalam membuat perencanaan dan scenario kerja, ekstra kerja keras, ekstra ketelitian dan kecermatan, ekstra hati-hati dan penuh perhitungan rasional agar semua penyelam selalu dalam kondisi prima dan dalam keadaan selamat.
“Tim saya sudah berhasil mengevakuasi bangkai KM Nusa Damai pada posisi dan kedalaman yang sangat aman. Ke area yang sangat aman, sehingga lalu lalang kapal tidak lagi terganggu dan tidak mengganggu aktifitas bongkar muat di pelabuhan Ipi," ujar Syaiful Direktur PT.Nautic Maritim Salvage Indonesia, pada acara perpisahan Rabu (11/3) lalu.
Menurut Syaiful, timnya bekerja dengan tulus hati. Tidak punya afiliasi dan kepentingan politik pada siapa pun di Ende. Semoga hasil kerja Tim kami bermanfaat untuk masyarakat dan pemerintah Kabupaten Ende.
Memang, pekerjaan untuk mengevakuasi bangkai kapal Nusa Damai selama ini, kata Syaiful lebih lanjut, terutama dalam proses pengapungan di Ende terasa sangat sulit. Ada tiga faktor penyebabnya seperti, posisi kapal yang dekat dengan dermaga.
"Kapal yang panjangnya 118 m dan lebar 16 m pada posisi tertidur miring di kedalaman buritan 16 m dan haluan 42 m. Jika ditarik suatu garis akan membentuk sudut yang menyulitkan tim untuk memasang peralatan apung. Dan yang terakhir kondisi kapal yang sebelumnya sudah dikerjakan oleh beberapa perusahaan mengakibatkan terjadinya lobang pada lambung kapal selebar 6 m dan panjang 39 m.
Ini, kata Syaiful akan mengurangi kekuatan kapal ketika memasang Air Bag berdiameter 2 m, panjang 20 m dengan total kekuatan 60 ton. Dengan adanya lubang besar tersebut, demikian Syaiful, timnya mengalami kesulitan, namun semuanya bisa terlaksana dengan baik berkat kerja sama, kerja
keras dan juga doa masyarakat Ende dan dukungan Bupati Ende yang selalu memberi kemudahan dan fasilitas kepada tim. “ Karenanya keberhasilan ini kami persembahkan sebagai kado akhir masa jabatan untuk Bapak Bupati Ende, “ ucapnya.
Kepada Bupati dan masyarakat Kabupaten Ende, Syaiful menitip keberhasilan mengevakuasi bangkai kapal Nusa Damai sebagai keberhasilan bersama, sehingga harus dimanfaatkan dengan optimal bagi kemajuan Kabupaten Ende.
“ Satu atau dua tahun nanti, saat kami datang ke Ende, kami akan bahagia sekali melihat Ende semakin berubah dan semakin maju.” tuturnya dengan linangan air mata bahagia.
Seorang pemilik toko di bilangan Jalan Kemakmuran Ende, Victor, menyatakan rasa syukurnya dan memberi apresiasi khusus kepada tim evakuasi Nusa Damai yang sudah bekerja dan berhasil mengevakuasi bangkai kapal itu.
“ Dengan kosongnya kolam labuh dermaga Ipi dari bangkai KM Nusa Damai, para pengusaha sudah dapat bergerak bebas. Barang-barang dagangan tidak lagi lewat Maumere yang cukup memakan biaya. Ini akan cepat memajukan roda perekonomian Ende ke depannya,” ujarnya penuh gembira.
Sementara Kepala Dinas Perhubungan Kab.Ende, Nyo Kosmas usai acara syukuran mengatakan, dia sangat hargai ketulusan bekerja dari tim evakuasi Nusa Damai. Banyak hal yang patut dicontohi dari mereka.
“ Saya benar-benar salut dan angkat jempol atas semua usaha dan kerja keras mereka. Sangat terlihat sekali kalau mereka bekerja dengan hati dan professional,mencintai pekerjaan. Pimpinan Tim, Pak Syaiful selalu tegas memilah mana urusan teknis pekerjaan dan mana urusan politik yang tidak pantas mereka geluti atau ikuti,” Kata Kosmas.
No comments:
Post a Comment