Wakil
Ketua DPRD Kabupaten Ende, Anwar Liga SE saat membuka sidang II DPRD
Kabupaten Ende pekan lalu mengatakan sehubungan dengan agenda pembahasan
dan penetapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Ende
Tahun Anggaran 2014, Dewan mengharapkan agar dari sisi pendapatan harus
menetapkan kebijakan Pendapatan yang lebih rasional dengan
mempertimbangkan data-data potensi penerimaan yang lebih efektif, valid
dan produktif, sehingga realisasi Penerimaan Daerah dapat tercapai
bahkan melampaui target.
Lebih
lanjut pada sisi Belanja, Dewan mengharapkan agar tetap berpedoman pada
prinsip-prinsip penganggaran. Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014 harus
disusun dengan pendekatan anggaran berbasis kinerja yang berorentasi
pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan dengan memperhatikan
prestasi kerja setiap SKPD dalam pelaksanaan TUPOKSI demi meningkatan
akuntabilitas perencanaan anggaran serta menjamin efektifitas dan
efisiense penggunaan anggaran ke dalam program dan kegiatan.
Oleh
karena itu, maka rencana Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014 harus
disusun dengan mempertimbangan potensi dan peluang yang dihadapi serta
aspirasi masyarakat yang berkembang.Di samping itu, Dewan juga
mengharapkan agar Belanja Daerah diprioritaskan bagi program dan
kegiatan pembangunan yang bersifat wajib dan mengikat,ujar Anwar.
Belanja
langsung dapat diupayakan dengan pengaturan pola pembelanjaan yang
proposional, efisien dan efektif. Belanja Pegawai agar dihitung secara
rasional. Belanja Hibah dan Bantuan Sosial harus dijabarkan berdasarkan
Permendagri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan
Bantuan Sosial yang bersumber dari APBD yang dipertegas dengan Surat
Edaran Mendagri Nomor:903/4127/SJ. Demikian pula halnya Perihal
Penganggaran Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial dalam APBD 2014, agar
memperhatikan beberapa aspek yang diisyaratkan regulasi.
Pembiayaan
Daerah diharapkan agar tetap berpedoman kepada ketentuan Peraturan
Perundang-undangan yang kemudian pada komponen kebijakan berlaku bahwa
setiap pengeluaran pembiayaan sedapat mungkin dapat diarahkan untuk
pembentukan Modal Daerah dan Investasi sektor-sektor riil yang memiliki
peluang ekonomi bagi peningkatan Pendapatan Daerah dan kesejahteraan
masyarakat Kabupaten Ende dimasa mendatang.
Dikatakan,
evaluasi dan koreksi terhadap Perencanaan dan Pelaksanaan APBD baik
yang sedang berjalan maupun untuk tahun mendatang harus dapat lebih
meningkatkan kesadaran dan pemahaman berbagai pihak untuk melakukan
perbaikan dan memberikan komitmen penuh terhadap kehidupan masa depan
daerah ini, sehingga menjadi lebih baik dan terfokus pada kesejahteraan
masyarakat.
Selain
itu, diperlukan juga kepekaan semua pihak khususnya para pengambil
kebijakan yang harus didukung pula dengan kemampuan mengantisipasi
berbagai perubahan yang berlangsung cepat. Hal ini terjadi karena
perubahan kondisi lingkungan eksternal yang sulit untuk diprediksi
secara dini, sehingga faktor- faktor yang akan berpengaruh terhadap
Penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD)
Tahun 2014 hendaknya perlu mendapatkan perhatian serius dari berbagai
kalangan.
No comments:
Post a Comment