Apron (Tempat Pakir Pesawat,Red) di
Bandara Haji Hasan Aroboesman Ende dinilai terlalu sempit untuk
menampung pesawat yang hendak parkir.
Apron yang ada hanya bisa menampung tiga pesawat pada waktu yang bersamaan, sementara saat ini secara reguler Bandara Ende didarati empat dari lima pesawat sebelumnya.
Kepala Bandara Haji Hasan Aroboesman Ende, Djarot Soebiantoro menjawab Pos Kupang di Ende, Selasa (25/2/2014). Djarot mengatakan kondisi apron yang ada saat ini sudah tidak memadai untuk menampung pesawat, maka direncanakan tahun 2014 ini otoritas bandara akan memperluas apron sehingga bisa menampung empat hingga lima pesawat sekaligus.
"Yang ada sekarang ini adalah jika di apron sudah ada tiga pesawat maka pesawat yang keempat harus menunggu dulu agar tidak antre ,"kata Djarot.
Djarot berharap dengan perluasan apron maka ada empat hingga lima pesawat bisa pakir di landasan yang ada. Hal itu tentunya berpengaruh pada daya angkut juga ketepatan waktu kedatangan atau keberangkatan pesawat.
"Terkadang ada pesawat yang harus menunggu sekitar 15 hingga 20 menit agar bisa mendarat, karena kondisi apron yang tidak memungkinkan,"kata Djarot.
Direncanakan apron yang akan dibangun itu diperluas ke arah timur dari landasan, karena di tempat tersebut masih memungkinkan bagi pesawat untuk mendarat.
Menjawab soal masalah warga yang melintas di area bandara, Djarot mengatakan, hal itu bukan lagi menjadi masalah baru namun sudah menjadi masalah klasik. Pihaknya tetap mengingatkan warga agar berhati-hati, karena menyeberang di landasan pacu bisa membahayakan diri sendiri juga orang lain.
"Guna menghindari insiden di landasan pacu maka setiap kali pesawat hendak lepas landas atau landing petugas kami berpatroli keliling area landasan. Hal itu untuk memastikan bahwa landasan pacu benar-benar aman dari para pelintas atau binatang berupa kambing maupun anjing,"kata Djarot.
Apron yang ada hanya bisa menampung tiga pesawat pada waktu yang bersamaan, sementara saat ini secara reguler Bandara Ende didarati empat dari lima pesawat sebelumnya.
Kepala Bandara Haji Hasan Aroboesman Ende, Djarot Soebiantoro menjawab Pos Kupang di Ende, Selasa (25/2/2014). Djarot mengatakan kondisi apron yang ada saat ini sudah tidak memadai untuk menampung pesawat, maka direncanakan tahun 2014 ini otoritas bandara akan memperluas apron sehingga bisa menampung empat hingga lima pesawat sekaligus.
"Yang ada sekarang ini adalah jika di apron sudah ada tiga pesawat maka pesawat yang keempat harus menunggu dulu agar tidak antre ,"kata Djarot.
Djarot berharap dengan perluasan apron maka ada empat hingga lima pesawat bisa pakir di landasan yang ada. Hal itu tentunya berpengaruh pada daya angkut juga ketepatan waktu kedatangan atau keberangkatan pesawat.
"Terkadang ada pesawat yang harus menunggu sekitar 15 hingga 20 menit agar bisa mendarat, karena kondisi apron yang tidak memungkinkan,"kata Djarot.
Direncanakan apron yang akan dibangun itu diperluas ke arah timur dari landasan, karena di tempat tersebut masih memungkinkan bagi pesawat untuk mendarat.
Menjawab soal masalah warga yang melintas di area bandara, Djarot mengatakan, hal itu bukan lagi menjadi masalah baru namun sudah menjadi masalah klasik. Pihaknya tetap mengingatkan warga agar berhati-hati, karena menyeberang di landasan pacu bisa membahayakan diri sendiri juga orang lain.
"Guna menghindari insiden di landasan pacu maka setiap kali pesawat hendak lepas landas atau landing petugas kami berpatroli keliling area landasan. Hal itu untuk memastikan bahwa landasan pacu benar-benar aman dari para pelintas atau binatang berupa kambing maupun anjing,"kata Djarot.
No comments:
Post a Comment